Hari Tunawisma Sedunia 10 Oktober, Sejarah dan Kisahnya di AS-Inggris

Hari Tunawisma Sedunia 10 Oktober, Sejarah dan Kisahnya di AS-Inggris

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 12:45 WIB
Pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomian warga di berbagai negara dunia. Di Sao Paulo Brasil, populasi gelandangan meningkat hingga 30% selama pandemi.
Wajah Sao Paulo Saat Malam yang Dibayangi Lonjakan Gelandangan. Foto: AP Photo/Andre Penner
Solo -

Ada tiga momen penting yang diperingati masyarakat dunia tiap tanggal 10 Oktober yang bertepatan dengan hari ini, Senin (10/10/2022). Salah satunya adalah momen peringatan Hari Tunawisma Sedunia. Berikut sejarah Hari Tunawisma Sedunia dan tujuan diperingatinya hari itu.

Sejarah Hari Tunawisma Sedunia

Menurut situs web World Homeless Day, konsep Hari Tunawisma Sedunia awalnya muncul dalam diskusi online sejumlah orang yang kerjanya merespons tunawisma dari berbagai belahan dunia. Hari Tunawisma Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 2010.

Sejak dideklarasikan 12 tahun silam, dikutip dari worldhomelessday, Hari Tunawisma Sedunia telah diperingati di setiap benua kecuali Antartika. "Penggunaan ide Hari Tunawisma Sedunia terbuka untuk digunakan semua orang... di mana saja di dunia," tulis situs web tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan Hari Tunawisma Sedunia

Tujuan Hari Tunawisma Sedunia, menurut World Homeless Day, ialah menarik perhatian orang-orang agar peduli pada kebutuhan para tunawisma di sekitarnya. Selain itu, menurut World Homeless Day, Hari Tunawisma Sedunia juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat dalam merespons persoalan para tunawisma.

"Sambil memanfaatkan panggung yang disediakan 'hari internasional' - untuk mengakhiri tunawisma melalui kebijakan dan pendanaan yang lebih baik," tulis situs web worldhomelessday.

ADVERTISEMENT

Tentang Tunawisma di Amerika

Menurut Meidy, salah satu WNI yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), jumlah gelandangan di AS terus bertambah. Diduga, peningkatan jumlah tunawisma atau gelandangan itu imbas pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

"Banyak orang sekarang pada jadi homeless. Karena mereka sudah tidak mampu bayar sewa apartemen lagi," kata Meidy kepada detikcom, Selasa (7/6/2022), dikutip dari detikFinance pada Senin (10/10/2022).

Meidy mengatakan, sebagian tunawisma itu merupakan karyawan yang memilih berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

"Mereka pada nggak mau kerja lagi. Jadi mereka pada cari pekerjaan baru yang menghasilkan gaji lebih baik. Tapi nyatanya juga banyak perusahaan pada bangkrut karena efek pandemi kemarin," ujar Meidy.

Kentang Goreng Gratis di Inggris

Tak hanya di Los Angeles, tunawisma juga banyak ditemukan di Lincoln, Inggris. Demi meringankan beban para gelandangan di sekitarnya, salah seorang pemilik kedai kentang goreng di Lincoln rela membagikan gartis dagangannya.

Dilansir detikFood yang mengutip dari The Lincolnite (20/9/2022), kedai bernama Corner Chippy itu dirintis Charlie Brown dengan bantuan temannya, Mustafa Mehmet. Sekitar 400 porsi kentang goreng mereka bagikan gratis tiap bulan.

"Kisah ini memang menyentuh hati banyak orang dan aku berhasil mendapatkan lebih banyak teman," kata Charlie, dikutip dari detikFood. Karena aksi Charlie, tak sedikit orang yang bersimpati dan akhirnya turut membantu para tunawisma di sana.




(dil/apl)


Hide Ads