Ada satu desa terpencil di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang hingga kini tak bisa terjangkau oleh mobil. Desa ini bernama Sangkan Jaya, masuk wilayah Kecamatan Balapulang. Panoramanya indah dan asri. Namun, diperlukan kewaspadaan ekstra saat menempuh perjalanan ke desa ini.
Layaknya jalan khas pegunungan, akses ke Sangkan Jaya terbilang menantang. Namun, bercerita tentang perjalanan menuju desa ini tak melulu soal banyaknya tikungan tajam nan curam. Sebab, di sepanjang perjalanan kamu juga akan dihibur oleh hamparan sawah nan permai serta derasnya sungai yang berhulu dari gunung.
Uniknya, Desa Sangkan Jaya tak memiliki akses untuk mobil. Jalan masuk ke desa ini hanya bisa dilalui sepeda motor. Sebab, desa ini hanya bisa dijangkau lewat satu-satunya jembatan gantung yang sempit sepanjang 150 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJateng saat mengunjungi desa ini, Selasa (5/10) lalu, pengendara sepeda motor dari lawan arah pun harus bergantian saat melewati jembatan yang melintang di atas Sungai Gung itu.
Kepala Desa Sangkan Jaya, Zaelani, mengatakan jumlah penduduknya sekitar 1.300 jiwa dengan 301 kepala keluarga dan 200 rumah. Hanya ada satu RW dan 3 RT di desa Sangkan Jaya.
![]() |
Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani jagung dan perantau. Menurut Zaelani, Sekitar 60 persen warganya merantau ke berbagai daerah di Indonesia. Adapun warga yang bertahan tinggal di desa bekerja sebagai petani.
"Sebagian besar merantau. Jadi pedagang martabak, gorengan dan nasi goreng. Desa ini setiap hari kaya gini, sepi. Ramainya kalau lebaran, pada mudik ke desa," kata Zaelani saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/10/2022).
Zaelani berujar, meski desanya terpencil dan tidak punya akses mobil, tidak berarti warganya tak memiliki kendaraan beroda empat.
"Warga yang punya mobil itu parkirnya di rumah warga Danawarih (desa tetangga), karena jalan ke Sangkan Jaya tidak bisa dilalui mobil. Jembatan gantung hanya bisa dilalui motor," kata Zaelani. "Biaya parkir (mobil) dalam sebulan Rp 500 ribu," imbuh Zaelani.
Zaelani menambahkan, tidak adanya jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat sering merepotkan warga yang sedang membangun rumah. Sebab, peralatan dan material bangunan itu harus diturunkan di ujung jembatan gantung. Selanjutnya, material bangunan itu harus diangkut dengan sepeda motor sedikit demi sedikit.
(dil/dil)