Dinas Kesehatan Kota Semarang menyebut stok vaksin COVID-19 di wilayahnya hampir habis. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan daerah lain di Jawa Tengah untuk realokasi.
"Sampai saat ini masih ada 198 dosis yang kita berikan di dua tempat di Rumah Dinas Wali Kota, di Manyaran sama di Pandanaran," kata Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam saat ditemui di kantornya, Jalan Pandanaran, Semarang, Kamis (6/10/2022).
Stok vaksin Corona yang menipis itu sudah dia koordinasikan baik dengan Pemprov atau Pemerintah Pusat. Namun, hingga saat ini Kota Semarang belum mendapat stok vaksin tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih menunggu droping dari Pusat karena di Provinsi juga masih stoknya tidak ada. Di Pusat pun kemarin dua hari berturut-turut kita sampaikan sama pusat ternyata juga mereka juga sudah kosong," jelasnya.
Jika melihat rata-rata jumlah vaksin, stok 198 itu diperkirakan akan habis dalam waktu satu hari. Saat ini, dirinya tengah berkoordinasi dengan daerah lain di Jateng untuk mendapat tambahan vaksin.
"Pasti (dikoordinasikan dengan daerah lain). Jadi mana yang kira-kira masih banyak, kemudian juga kira-kira jangkauannya masih sedikit itu kita tarik. Sepertinya ini dari Brebes atau mana itu mau realokasi," jelasnya.
Saat ini, capaian vaksin booster di Kota Semarang berada di angka 65 persen. Padahal target capaian dalam waktu dekat sekitar 80 persen.
"Capaiannya per hari ini V1 (vaksin pertama) nya sudah 113 persen, V2 sudah 107 persen V3 sudah 65 persen, V4 (khusus tenaga kesehatan) sudah 92 persen," ujarnya.
Hakam masih berharap Kota Semarang segera mendapat dosis vaksin tambahan. Sebab masih banyak orang yang membutuhkan vaksin booster.
"Prinsipnya kita terus berkomunikasi, kita tetap melakukan, kita sampaikan sama Pusat bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan untuk booster," jelasnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan vaksin, dia mengimbau agar segera mendaftar untuk mendapat e-tiket. Namun, jika ternyata sudah habis, masyarakat diharap untuk menunggu stok vaksin tiba di Kota Semarang.
"Ketika nanti stoknya benar-benar sudah tidak ada, masyarakat harus mau menunggu karena nanti pemerintah juga pasti memfasilitasi vaksin COVID ini," pungkasnya.
(rih/ams)