Luka akibat terjatuh atau kecelakaan kecil lain bisa terjadi kepada siapa saja. Pada umumnya luka kecil akan segera kering dan sembuh hanya dalam beberapa hari saja meski tanpa diobati.
Namun, terkadang luka kecil atau sekadar lecet tidak kunjung mengering meski telah diobati. Dalam kondisi seperti ini kita perlu mencari penyebabnya agar kecelakaan kecil itu tidak menjadi sebuah masalah yang besar.
Dalam kondisi luka yang tidak kunjung sembuh, ada baiknya kita segera mendatangi layanan medis untuk meminta pengobatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikHealth, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan luka tidak kunjung sembuh. Apa saja?
1. Diabetes
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penderitanya tidak kunjung sembuh jika terluka, terutama di bagian kaki. Sebab, gula tinggi punya dampak negatif terhadap sirkulasi darah dan kerja sistem imun.
Penderita diabetes sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter saat menderita luka, terutama di bagian kaki. Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan luka infeksi dan membusuk sehingga organ harus diamputasi.
2. Infeksi
Dalam tubuh makhluk hidup, kulit merupakan organ yang melindungi tubuh dari serangan bakteri. Saat kulit terluka bagian dalam tubuh rawan dimasuki bakteri sehingga menimbulkan infeksi.
Luka yang terinfeksi punya ciri khas kulit sekitarnya merah, bengkak, nyeri, dan muncul nanah dengan bau busuk.
3. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan asupan nutrisi juga bisa membuat luka menjadi susah sembuh. Sebab, kemampuan tubuh untuk meregenerasi sel rusak menjadi terhambat.
Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C sangat dianjurkan agar tubuh bisa memproduksi sel-sel baru. Selain itu, tubuh juga perlu mendapat asupan protein yang mencukupi.
Efek samping obat ternyata juga bisa membuat luka susah sembuh. Simak halaman selanjutnya
4. Efek Obat
Beberapa jenis obat dan terapi terkadang memiliki efek samping yang membuat kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka menjadi lemah.
Sebagai contoh, obat kemoterapi dan radioterapi dapat mengganggu kerja sistem imun yang berdampak pada proses penyembuhan luka.
Selain itu, obat antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik sehingga risiko infeksi pada luka dapat meningkat.
5. Sirkulasi Darah Buruk
Sel darah merah berperan untuk membawa apa saja yang dibutuhkan sel-sel baru untuk tumbuh. Gangguan sirkulasi darah tentu saja berdampak pada melambatnya kemampuan regenerasi sel yang rusak, termasuk akibat luka.
Kondisi seperti diabetes, penyumbatan arteri, penggumpalan darah, hingga obesitas dapat jadi penyebab buruknya sirkulasi darah.
6. Eksim Basah
Eksim basah atau yang juga disebut ulkus kulit merupakan luka yang disebabkan oleh tekanan yang berlebih. Misalnya, orang sakit yang lama berbaring di tempat tidur akan berisiko menderita luka di bagian tubuh yang bersentuhan dengan kasur.
Tekanan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka dengan tingkat keparahan tertentu. Bila luka masih ringan maka bisa sembuh dengan sendirinya, namun bila sudah berat dibutuhkan pengobatan medis.
7. Dampak Alkohol
Sebuah penelitian di tahun 2014 yang dipublikasi di jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research menyebut bahwa konsumsi alkohol juga bisa memperlambat penyembuhan luka. Alasannya karena orang yang sering minum-minum dapat pengurangan sel darah putih yang berperan melawan infeksi.
Karena minim sel darah putih maka risiko infeksi pun akan meningkat secara signifikan.