Mengenal Sejarah Hari Habitat Sedunia yang Diperingati di Awal Oktober

Mengenal Sejarah Hari Habitat Sedunia yang Diperingati di Awal Oktober

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 03 Okt 2022 15:03 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan proses normalisasi Sungai Ciliwung. Namun, sejumlah rumah milik warga masih bertengger di bantaran sungai itu.
Ilustrasi permukiman kumuh. Foto: Agung Pambudhy
Solo -

Masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Habitat Sedunia setiap awal Oktober. Hari Habitat ini dicanangkan untuk memastikan masyarakat di dunia mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Dikutip dari laman un.org, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Senin pertama bulan Oktober setiap tahun sebagai Hari Habitat Sedunia. Pencanangan itu untuk merefleksikan keadaan habitat kita, dan hak dasar semua orang untuk tempat tinggal yang layak.

Hari ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan dunia bahwa kita semua memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk membentuk masa depan kota-kota kita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar belakang pencanangan ini adalah untuk merefleksikan keadaan kota-kota dan hak dasar semua orang untuk memiliki tempat tinggal yang layak. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengingatkan dunia akan tanggung jawab kolektifnya untuk masa depan habitat manusia.

Tema Hari Habitat Sedunia 2022

Pada 2022 ini, Hari Habitat Sedunia diperingati dengan tema 'Mind the Gap. Leave No One and Place Behind'. Peringatan ini dilakukan di Senin pertama Oktober tahun ini bertepatan dengan 3 Oktober 2022.

ADVERTISEMENT

Hari Habitat Sedunia 2022 berupaya untuk menarik perhatian pada meningkatnya ketidaksetaraan dan kerentanan yang telah diperburuk oleh krisis pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan konflik.

Latar belakang tema ini adalah banyaknya kemiskinan baru yang diakibatkan pandemi dan konflik. Kondisi ini membalikkan kemajuan yang sudah berhasil diraih selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Laporan Kota Dunia UN-Habitat, jumlah orang yang terkena dampak adalah antara 119 dan 124 juta pada tahun 2020, dan antara 143 dan 163 juta pada tahun 2021.

Mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan perkotaan telah menjadi prioritas global yang mendesak.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads