Jenazah KH. M. Dian Nafi' telah dimakamkan tadi pukul 14.00 WIB. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ikut mengantar jenazah Ketua RMI PBNU itu ke peristirahatan terakhirnya.
KH. M. Dian Nafi' yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Windan, Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo, itu wafat dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Sabtu (1/10) sore. Jenazah beliau dimakamkan hari ini, Minggu (2/10/2022) di komplek Ponpes Al Muayyad, Windan.
Ribuan pelayat datang silih berganti. Para pelayat itu dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat, mantan pejabat, pengurus PBNU, kolega, dan para santri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pelayat di antaranya adalah Gubernur Jateng dan wakilnya Ganjar Pranowo-Taj Yasin, Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi, mantan Wali Kota Solo FX Rudy Hadiyatmo, anggota DPR RI Eva Yuliana dan Mohammad Toha. Para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Solo Raya, Jateng, hingga Katib Aam (Sekjen) PBNU juga hadir.
Ratusan karangan bunga ucapan belasungkawa berjejer mulai jalan masuk ke Ponpes.
Setelah salat jenazah yang dilakukan secara bergiliran sejak pagi, jenazah KH. M. Dian Nafi' diberangkatkan ke lokasi pemakaman sekitar pukul 14.00 WIB. Jenasah beliau dimakamkan di belakang aula. Di atas aula atau lantai duanya difungsikan untuk masjid.
Kenangan Ganjar tentang KH Dian Nafi'
Ganjar Pranowo mengenang KH. M. Dian Nafi' sebagai sebagai seorang tokoh panutan. Ceramah-ceramahnya juga selalu menyejukkan.
Menurut Ganjar, banyak kenangan dirinya bersama KH. M. Dian Nafi' ini.
"Banyak sekali, karena beliau sering kita undang ke Pemprov untuk memberikan ceramah-ceramah dan tentu saja itu yang membikin pemerintah semangat dan dengan cara-cara yang benar," kata Ganjar saat ditemui di Ponpes Al Muayyad Windan, Minggu (2/10/2022).
Ganjar mengaku bertemu terakhir dalam event di Solo dan KH Dian Nafi' juga hadir serta di beberapa kegiatan lainnya. Saat KH Dian Nafi' sakit, Ganjar mengaku dikabari terus tentang kondisinya dan dirinya selalu memantau kondisi KH. M. Dian Nafi'.
(dil/apl)