Suasana duka begitu terasa di Pondok Pesantren Al Muayyad, Windan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (2/10). Kemarin malam, pengasuh Ponpes Al Muayyad, KH M Dian Nafi' wafat di Jakarta.
Pantauan detikJateng, ribuan pelayat berdatangan ke ponpes yang berada di Windan, Makam Haji, Kartasura itu. Ratusan karangan bunga ucapan bela sungkawa berjajar mulai jalan masuk ke Ponpes.
Para pelayat pun silih berganti berdatangan ke ponpes. Tampak pula sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Di antaranya ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan anggota DPR RI seperti Eva Yuliana dan Mohammad Toha.
Adapun karangan bunga itu di antaranya dari Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, anggota DPR RI, Kapolda Jateng, Wali Kota Solo dan sejumlah instansi pemerintah serta swasta.
Saat ini para pelayat yang berdatangan secara silih berganti melaksanakan salat jenazah, termasuk Gubernur dan Wagub Jateng, Ganjar-Taj Yasin.
Jadwal Pemakaman KH Dian Nafi
Jenazah KH. M. Dian Nafi akan dimakamkan di komplek Ponpes Al Muayyad, Windan, Makam Haji, Kartasura, pukul 13.00 WIB. Makamnya sudah disiapkan di belakang aula Ponpes.
"Pemakaman akan dilaksanakan Pukul 13.00 WIB. Dimakamkan di belakang Aula (komplek Ponpes)," kata salah seorang santri Al Muayyad, Abdul Jalal, yang sering mengantarkan KH M Dian Nafi.
Sementara itu, anggota DPR RI Mohammad Toha mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya pengasuh Ponpes Al Muayyad yang juga Ketua RMI PBNU itu.
"Tak hanya Solo Raya yang kehilangan, bahkan bangsa Indonesia, karena beliau tokoh pluralis. Kalau saya mengumpamakan beliau adalah pengganti Gus Dur karena kealimannya, kebijaksanaannya, keramahtamahannya, ilmunya luar biasa, sangat alim beliau," kata Toha.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(dil/sip)