Bripka Dirgantara Korban Ledakan di Asrama Brimob Grogol Jalani Operasi

Bripka Dirgantara Korban Ledakan di Asrama Brimob Grogol Jalani Operasi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 26 Sep 2022 12:00 WIB
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi jumpa pers soal paket berisi bahan petasan meledak di dekat Asrama Brimob Grogol Indah Sukoharjo, Senin (26/9/2022).
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi jumpa pers soal paket berisi bahan petasan meledak di dekat Asrama Brimob Grogol Indah Sukoharjo, Senin (26/9/2022). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Polisi masih mendalami ledakan yang terjadi di kawasan Asrama Brimob Grogol, Sukoharjo, kemarin malam. Korban yakni Bripka Dirgantara Pradipta (35) telah menjalani operasi.

"Sampai 01.30 malam tadi saya di sana. Sudah dioperasi kakinya, karena luka bakar 37 persen bagian atas," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di kantornya, Semarang, Senin (26/9/2022).

Dia meluruskan informasi sebelumnya yang menyebut korban mengalami luka bakar 70 persen. "Saya cek 37 persen luka bakar. Bagian atas ada, belum bisa bicara. Kaki ada luka terbuka," jelas Luthfi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan Alasan Bripka Dirgantara Bawa Pulang Bahan Petasan

Ahmad Luthfi menjelaskan dugaan kenapa paket lama itu meledak kemarin. Barang yang meledak hari Minggu (22/9) kemarin itu merupakan sitaan dari operasi sebelum Idul Fitri tahun 2021.

Luthfi menduga anggota Polres Surakarta Bripka Dirgantara yang juga korban ledakan itu berinisiatif membawa pulang karena gedung Mapolresta Surakarta sedang dalam pembangunan.

ADVERTISEMENT

"Hasil analisa sementara, Polresta Solo kan dilakukan pembangunan sejak 2021, mungkin anggota inisiatif bawa pulang. Polres kan pindah dari lama ke baru. Isinisatif bawa terus kelingan ana bb diobong mbledos (ingat ada barang bukti dibakar meledak). Ini mungkin ya, karena belum diperiksa," kata Luthfi hari ini.

Alur Paket Bahan Petasan yang Meledak di Asrama Brimob

Paket berisi bahan petasan yang meledak di kawasan asrama Brimob Grogol Sukoharjo Minggu (25/9) petang disebut berasal dari Indramayu. Paket itu disebut merupakan hasil sitaan polisi setahun lalu.

Berikut ini alur perjalanan paket bahan petasan itu sebelum meledak dan melukai seorang polisi:

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan paket itu merupakan hasil sitaan polisi dalam operasi yang dilakukan setahun lalu. Sebelumnya, paket itu dikirim oleh CV Mandiri Sujono, Indramayu, Jawa Barat. Paket itu dipesan via online pada 22 April 2021 dan dikirimkan ke alamat di wilayah Klaten, Jawa Tengah.

"CV Mandiri Sujono Indramayu sudah kita amankan di Polres Indramayu. Penerimanya adalah saudara A, sudah kita amankan di Polresta Surakarta," terang Luthfi saat jumpa pers di Mapolsek Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9) malam.

"Bahwa benar anggota kita yang hari ini menjadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu terkait paket pesanan online namanya bubuk hitam, yang diduga petasan, yang di CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," imbuh Luthfi.

Dalam konferensi pers itu, wartawan menanyakan kenapa paket berisi bahan peledak itu bisa ada di TKP. Begini jawab Luthfi.

"Itu masih kita dalami, tapi anggota yang lain sudah kita periksa. Bahwa itu benar barang bukti tahun 2021, sebelum lebaran diregister Polresta juga benar ada pengamanan," jawab Luthfi.

Halaman 2 dari 2
(sip/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads