Belasan kendaraan mengalami kecelakaan beruntun di Tol Pejagan, Brebes, pada Minggu (18/9/2022) lalu. Para pengguna jalan diduga terhalang pandangannya karena asap pekat yang berasal pembakaran lahan di tepi jalan tol.
Sedikitnya 13 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun di Tol Pejagan-Pemalang ini. Akibatnya, 19 orang terluka serta satu korban meninggal.
Korban tewas adalah Muhammad Singgih Adika, seorang pemuda yang baru tiga bulan menyandang gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Singgih diketahui adalah putra Jamintel Kejagung Amir Yanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Libatkan 13 Kendaraan
Kepala Cabang Pejagan Pemalang Tol Road, Ian Dwinanto, saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan kecelakaan terjadi di Km 253 atau sekitar 1 km ke arah timur dari Rest Area Km 252.
Kendaraan yang terlibat antara lain Toyota Fortuner H 1236 IP, Toyota Avanza B 1674 EVM, Toyota Avanza H 8538 YP, Honda Civic AG 1870 ME, Mitsubishi Xpander AB 1125 UP, Kijang Innova G 9133 QC, Suzuki Ertiga B 1781 DS, Toyota Calya B 1466 UIK, truk boks B 9076 UCG, Daihatsu Xenia B 1301 BK. Kemudian juga Mitsubishi Xpander H 8538 YP, Chevrolet Spin D 1782 XU, dan Kijang Innova B 1674 EVM.
Terhalang Asap Tebal dan Pekat
Salah satu korban luka bernama Lani, asal Bekasi, mengungkap suasana saat dia melintas di lokasi kejadian. "Tadi saya melihat kabut asap pekat banget. Begitu saya mau melintas itu, bener-bener sudah gelap gulita," kata Lani, kepada wartawan di RS Bhakti Asih, Brebes, Minggu (18/9) malam.
Hingga akhirnya di depannya sudah ada sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan. Sementara mobilnya juga tak bisa terhindar menabrak mobil lain di depannya.
Asap dari Pembakaran Lahan
Kepolisian mendalami penyebab asap tebal yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut di ruas Tol Pejagan-Pemalang. Sumber kebakaran yang diduga rumput itu didalami apakah dibakar atau terbakar.
"Mengungkap penyebab terjadinya lakalantas saat ini kan ada dugaan ada asap menutupi pandangan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy di Mapolda Jateng, Senin (19/9).
Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto menambahkan, pihaknya meminta bantuan Tim Labfor untuk melakukan olah TKP. Hal itu untuk mengetahui apakah pembakaran yang menyebabkan asap itu terjadi karena kesengajaan atau tidak.
Kecelakaan ini tewaskan putra Jamintel Kejagung, simak di halaman selanjutnya...
Kecelakaan Akibat Asap Pertama
Aktivitas petani yang membakar lahan di sekitar jalan Tol Pejagan memang sudah sering terjadi. Namun, baru kali ini hal itu menyebabkan kecelakaan.
Dari catatan Kantor Pejagan Pemalang Tol Road, kecelakaan diduga akibat kepulan asap baru pertama kali terjadi sejak Tol Pejagan diresmikan enam tahun lalu. Adapun kecelakaan lain yang terjadi sebelumnya bukan disebabkan oleh adanya kepulan asap, melainkan oleh faktor lain.
"Pertama sejak enam tahun lalu sejak awal beroperasi. Untuk ruas Pejagan Pemalang baru kali ini kecelakaan disebabkan adanya asap pekat yang menghalangi pandangan sopir. Kalau kejadian kecelakaan sebelumnya itu karena faktor lain," ungkap Kepala Cabang PT Pejagan Pemalang Tol Road, Ian Dwinanto, Senin (19/9).
Tewaskan Putra Jamintel Kejagung
M Singgih Adika, putra dari Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Amir Yanto tewas dalam kecelakaan maut beruntun di ruas Tol Pejagan-Pemalang Minggu (18/9) sore. Dalam kecelakaan itu mobil korban mengalami rusak parah di bagian depan dan juga belakang.
Saat kejadian, korban Singgih mengendarai mobil Sedan Civic warna silver. Mobil ini mengalami kerusakan parah pada bagian depan dan belakang.
Kepala Cabang Pejagan Pemalang Tol Road, Ian Dwinanto, mengatakan bagian depan mobil korban masuk ke dalam kolong truk yang berada di depannya. Sedangkan pada bagian belakang diseruduk mobil penumpang warna hitam. Badan mobil tersebut ringsek di bagian depan, atap, dan bagian belakang.
"Posisi sedan Civic silver B 21 SLI menghadap timur terhimpit masuk ke kolong mobil truk boks putih dan tertabrak di bagian belakang oleh mobil SUV hitam," ungkap Ian Dwinanto, Senin (19/9).
Sulitnya Proses Evakuasi
Kondisi mobil yang rusak parah serta posisinya yang berada di dalam kolong truk boks membuat proses evakuasi tidak mudah. Bahkan petugas kesulitan ketika berusaha mengeluarkan mobil yang dikemudikan Singgih dari dalam kolong truk.
Dijelaskan pula, mobil korban berada pada urutan kelima dalam kecelakaan beruntun tersebut. Salah satu yang membuat proses evakuasi mobil ini cukup sulit karena bagian depan masuk di kolong. Hal ini terjadi setelah mobil yang ada di belakang korban menabraknya hingga terdorong masuk ke dalam kolong truk.
Korban Baru 3 Bulan Lulus dari UNS
Singgih diketahui baru saja diwisuda dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Dosen Prodi Hubungan Internasional (HI) UNS Lukman Fahmi Djarwono mengatakan Singgih diketahui sudah lulus per Juni 2022 lalu.
"Iya benar mahasiswa UNS yang baru saja lulus bulan Juni lalu," kata Lukman saat dihubungi wartawan, Senin (19/9/2022).
Dia mengatakan, awalnya mendapatkan kabar kecelakaan maut di Tol Pejagan tersebut melalui grup WhatsApp pada Minggu (18/9) malam. Namun dia belum percaya lantaran tidak ada nama yang jelas.
Keyakinan Lukman menguat setelah dirinya mendapatkan informasi dari keluarga korban.
"Setelah anak-anak mendapat info dari keluarga baru yakin jika itu benar Singgih," ujarnya.