Fakta soal Isu Tes Kejujuran Haid dengan Buka Celana Dalam Siswi SMA

Nasional

Fakta soal Isu Tes Kejujuran Haid dengan Buka Celana Dalam Siswi SMA

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 22 Sep 2022 06:30 WIB
Torso of an unrecognizable woman is showing red square card to camera representing with menstruation written in white.
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik
Solo -

Guru di sekolah negeri di Kabupaten Bogor dikabarkan melakukan pemeriksaan terhadap siswi yang sedang menstruasi. Pemeriksaan dilakukan dengan membuka celana dalam siswi.

Dilansir detikNews, Kamis (22/9/2022), Pihak sekolah membantah melakukan pemeriksaan dengan membuka celana dalam tersebut. Namun, pihak sekolah mengakui ada pemeriksaan dengan cara meraba-raba rok siswi.

Begini duduk perkaranya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswi Haid Diperiksa

Juru Bicara SMA Negeri I Dramaga, Baitul Harahap, menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/9) lalu. Setiap Hari Jumat, SMAN 1 Dramaga rutin menggelar salat Duha berjemaah.

Namun, kata Baitul, beberapa siswi tidak ikut salat berjemaah. Sehingga, guru bermaksud untuk mengetes kejujuran apakah siswi tersebut betul-betul menstruasi atau hanya alasan saja.

ADVERTISEMENT

"Terus ketahuan tuh yang tidak pakai mukena dan seterusnya. Sehingga oleh ibu gurunya mau ngetes kejujuran anak-anak," ujar Harahap saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).

Para siswi yang tidak salat kemudian dikumpulkan oleh guru perempuan di sebuah ruangan. Menurut Harahap, guru tersebut hanya menanyakan apakah siswi yang tidak ikut salat ini sedang menstruasi atau tidak.

"Jadi hanya menanyakan begitu aja, 'kamu datang bulan?'. Terus ada juga anak-anak ditanya ibu gurunya, 'kamu sudah selesai datang bulannya, cuma belum mandi wajib' juga dipisahkan lagi," tambahnya.

Diraba-raba Siswi Lain

Harahap mengakui adanya pemeriksaan terkait menstruasi siswi. Namun, kata dia, tidak sampai meminta membuka celana dalam, seperti yang beredar di media sosial. Harahap mengatakan pihaknya 'hanya' meraba bagian rok belakang siswi dan itupun dilakukan oleh sesama murid perempuan.

"Ibu gurunya juga menyampaikan, 'mohon maaf ke kalian, apa kalian misalkan mau menerima seperti begini', istilahnya orang Sunda dicabak (dipegang) sedikit aja, 'oh memang ada pembalut', seperti itu. Jadi di belakang roknya itu kan, kalau dicabak ada pembalut, 'oh benar, sedang datang bulan'," jelas Harahap.

Alasan Pemeriksaan Siswi

Harahap mengungkap alasan guru perempuan melakukan pengecekan terhadap siswi haid. Dia berkata belakangan banyak siswi yang mengaku sedang menstruasi dan tidak ikut peribadatan.

"Dari kesiswaan kan mereka mungkin punya data melihat anak-anak putri semakin bertambah (yang tidak ikut salat Duha) gitu. Oh iya mungkin siklusnya seperti itu, tapi kok ini tambah banyak," ujar Harahap.

Menurutnya, kejadian ini adalah yang pertama kalinya. Aksi tersebut terjadi secara spontan.

"Iya, (sebelumnya) belum ada (pemeriksaan), yang tadi saya bilang tadi (karena) spontan," katanya.

Temuan KPAI Daerah Bogor

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bogor menyelidiki viral guru memeriksa siswi menstruasi. KPAD Bogor datang ke rumah korban.

"KPAD sudah melakukan kunjungan untuk konfirmasi dan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar di media tentang adanya kasus dugaan pemeriksaan celana dalam siswi yang sedang haid. Mereka mengungkapkan berita yang sudah beredar tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi sebenarnya," kata komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Heni Rustiani, melalui keterangannya, Rabu (21/9).

Heni mengatakan kejadian itu bermula saat kecurigaan guru muncul karena semakin sedikit siswi yang mengikuti salat Duha dengan alasan sedang haid. Kemudian guru mengumpulkan siswi tersebut di satu ruangan.

Dia mengatakan tidak benar pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka celana dalam siswi. Pemeriksaan dilakukan dengan memegang bagian belakang siswi oleh sesama siswi untuk memastikan ada pembalut yang digunakan atau tidak.

"Guru meminta para siswi tersebut saling memeriksa temannya dengan hanya meraba bagian belakang para siswi itu untuk memastikan ada yang mengganjal berupa pembalut atau tidak. Yang dirasa ada pembalut langsung diminta masuk ke kelas. Dan itu tidak semua siswi, baru beberapa saja karena keburu bel masuk berbunyi," paparnya.

Kesimpulan KPAI Daerah Bogor

Berdasarkan hasil klarifikasi di atas, KPAD Bogor menyatakan bahwa isu siswi diminta membuka celana dalam untuk membuktikan sedang haid adalah tidak benar.

"Jadi tidak benar adanya pemeriksaan celana dalam para siswi tersebut. Dan berita yang beredar justru bersumber dari siswa yang bahkan tidak termasuk siswi yang dikumpulkan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Kue Bentuk Toilet yang Bikin Jijik, Gimana Ya Rasanya?"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads