Sebanyak 21 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, yang diduga keracunan sempat dirawat di RS Harapan, Kota Magelang. Siswa yang sempat dirawat di RS Harapan kini sudah pulang ke rumah.
"Tadi saya menengok yang di RSUD Tidar, prinsip dari 17 anak pukul 17.30 WIB sudah diperkenankan untuk kembali ke rumah. Di sela-sela itu, kami guru pendampingnya untuk telepon yang mendampingi di RS Harapan. Tadi disampaikan oleh yang mendampingi di RS Harapan dari 21 anak sudah diperkenankan pulang sebelum jam 15.00 tadi," kata Camat Mertoyudan, Daryoko Umar Singgih, saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).
Menurut Singgih, dari 21 anak yang sempat dirawat di RS Harapan, kini sudah pulang semua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah, sudah (pulang semua)," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Magelang, Mimin Triyanti. Dinkes yang menerima informasi adanya siswa MI diduga keracunan massal langsung menuju rumah sakit tempat mereka dirawat.
"Sampun (sudah pulang semua di RS Harapan)," katanya dalam keterangan singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dilarikan ke rumah sakit. Para siswa tersebut diduga keracunan massal.
Puluhan siswa-siswi MI ini dilarikan menuju RSUD Tidar Kota Magelang dan RS Harapan Kota Magelang. Mereka saat ini masih dalam penanganan medis.
Salah satu guru MI Bulurejo, Listriyani, mengatakan peristiwa berawal pada saat jam istirahat pertama para siswa jajan di luar sekolah. Diduga para siswa tersebut jajan mi tumplek. Kemudian, selang 15 menit setelah masuk kelas, ada siswa yang muntah.
"Selang 15 menit anak masuk di kelas, itu ada anak, satu, dua muntah. Kemudian yang lain menyusul (muntah) kelas yang lain. Yang pertama muntah anak kelas V dan kelas VI," kata Lis saat ditemui wartawan di RSUD Tidar, Kota Magelang, Rabu (21/9).
Setelah ini, lanjutnya, siswa kelas yang lain juga ada yang muntah. Mengetahui hal tersebut, pihak sekolah kemudian melapor ke Puskesmas Mertoyudan.
"Ada yang menghubungi puskesmas karena banyaknya anak-anak pada muntah. Yang terdekat dibawa ke (RS) Harapan, kemudian ada yang dilarikan ke sini (RSUD Tidar)," ujarnya.
"Di Harapan ada 21 siswa, kemudian RSUD Tidar ada 17 anak (total 38)," imbuh Lis.
(rih/ahr)