38 Siswa MI Bulurejo Magelang Keracunan, Ini Kata Kepala Kemenag

38 Siswa MI Bulurejo Magelang Keracunan, Ini Kata Kepala Kemenag

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 21 Sep 2022 17:39 WIB
Sejumlah siswa MI diduga keracunan dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/9/2022).
Sejumlah siswa MI diduga keracunan dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/9/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Sebanyak 38 siswa Madrasah Ibtidaiah (MI) Maarif Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, diduga keracunan massal. Adapun 17 siswa di antaranya dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang. Di RSUD Tidar, Kepala Kemenag Magelang, Panut, sempat berdialog dengan para siswa tersebut.

"Yang paling penting asesmen. Pelebarannya bukan di MI Maarif Nepak saja, nanti semuanya, pedagang-pedagang di seputar madrasah harus terjamin kesehatannya," kata Panut saat ditemui wartawan di RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/9/2022).

Agar peristiwa itu tidak terulang, Kemenag Magelang akan membuat surat imbauan kepada seluruh MI. "Harapan saya termasuk membuat surat imbauan kepada madrasah, siswa jajan yang sehat, dan koordinasi dengan para penjual sehingga tidak terulang," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Tidar Kota Magelang, Susini Rangkai Sari, mengatakan pihaknya menerima sebanyak 17 pasien anak siang tadi. Saat datang kondisi anak kebanyakan mengalami muntah-muntah disertai keluhan pusing.

"Sekira jam 11.20 WIB ada 17 siswa-siswi dari MI di daerah Nepak, Kabupaten Magelang itu datang ke UGD karena mengalami muntah-muntah. Kemudian ditangani oleh tim dokter dan tenaga kesehatan kami," kata Susi kepada wartawan di IGD RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika datang anak-anak memang sebagian besar mengalami kondisi yang muntah-muntah disertai dengan keluhan mungkin ada yang pusing, juga ada yang lemes juga, seperti itu diakibatkan kemungkinan dari ya kondisinya muntah-muntahnya tersebut," lanjutnya.

"Dari hasil asesmen dokter dan tenaga kesehatan kami, empat di antaranya itu memerlukan observasi lanjutan dalam artian dirawat inap. Kemudian yang 13 ini dinyatakan bisa observasi bergilir terlebih dahulu di RSU," kata Susi.

ADVERTISEMENT

Salah satu guru MI Bulurejo, Listriyani, mengatakan peristiwa berawal pada saat jam istirahat pertama para siswa jajan di luar sekolah. Diduga para siswa tersebut jajan mi tumplek. Kemudian, selang 15 menit setelah masuk kelas, ada siswa yang muntah.

"Selang 15 menit anak masuk di kelas, itu ada anak, satu, dua muntah. Kemudian yang lain menyusul (muntah) kelas yang lain. Yang pertama muntah anak kelas V dan kelas VI," kata Lis saat ditemui wartawan di RSUD Tidar, Kota Magelang, Rabu (21/9/2022).

Setelah ini, lanjutnya, siswa kelas yang lain juga ada yang muntah. Mengetahui hal tersebut, pihak sekolah kemudian melapor ke Puskesmas Mertoyudan.

"Ada yang menghubungi puskesmas karena banyaknya anak-anak pada muntah. Yang terdekat dibawa ke (RS) Harapan, kemudian ada yang dilarikan ke sini (RSUD Tidar)," ujarnya.

"Di Harapan ada 21 siswa, kemudian RSUD Tidar ada 17 anak (total 38)," imbuh Lis.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads