Dua orang anak gadis di Demak dilarang keluar rumah selama dua tahun oleh ibunya yang takut Corona. Tetangga mengungkap sang ibu juga selalu menolak bantuan baik dari tetangga maupun pemerintah.
"Kalau dikasih bantuan pemerintah itu menolak," ujar Ketua RT tempat tinggal keluarga tersebut, Asmudi, kepada detikJateng, Kamis (15/9/2022).
Untuk diketahui, keluarga ini tinggal di Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah. Aparat desa sempat mendatangi rumah bocah berinisial ASN (13 dan AS (8) kemarin. Rombongan ditemui oleh ibu kedua anak itu yakni S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asmudi mengatakan tak hanya bantuan dari pemerintah, tapi bantuan dari tetangga juga selalu ditolak oleh S. Bahkan S pernah memarahi saudaranya yang mengantarkan bantuan sembako ke rumahnya.
"Kalau diambilkan bantuan saudaranya marah, saudaranya dimarahi. Saya RT nya aja berusaha membujuk, sampai dibuang buang bantuannya itu. Padahal itu kan sembako, ada mie instan, beras itu dibuang," lanjut dia.
Asmudi, menerangkan bahwa kondisi rumah kedua anak tersebut terkunci selama 24 jam setiap harinya. Kedua anak dan ibunya itu tampak keluar rumah hanya sesekali dalam seminggu saat suami atau ayahnya pulang.
"Memang hampir dua tahun ini anak anaknya dikurung di rumah aja. Seumpama ada keperluan itu waktu suaminya pulang itu diajak jalan-jalan sama berempat sama anak dan istrinya itu diajak jajan-jajan gitu. Karena suaminya kerja dan hari liburnya setiap hari Minggu," ujar Asmudi.
"Kalau nggak ada suaminya pintu rumah tertutup terus 24 jam. Yang diharapkan tetangga tetangga itu mau nolong anak-anaknya terutama. Tapi gimana ya, kalau pas ibunya kumat, itu malah bentak-bentak, marah, marahnya sama tetangga tetangga yang mau nolong," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Mlaten, Zumar Azhari, menjelaskan sejumlah tetangga dan perangkat setempat hingga tingkat kecamatan sudah berusaha membujuk keluarga ini tapi belum berhasil. Untuk makan sehari-hari hanya ibunya saja yang keluar rumah.
"Anaknya di rumah dikunci, kata tetangga ya. Terus ibunya cari sayur, cari bahan mateng, pulang makan," terangnya.
Ia menuturkan bahwa kendala kedua anak tersebut bukan lantaran biaya namun karena larangan dari ibunya. Ia menyebut kondisi kejiwaan ibunya kurang stabil.
"Kondisi kejiwaan ibunya memang kurang stabil," terangnya.
(sip/sip)