Demo Tolak Harga BBM di Klaten, Mahasiswa Klaten Long March ke DPRD

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 15 Sep 2022 12:13 WIB
Sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Klaten turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, Kamis (15/9/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sekitar 50 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Klaten turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi tersebut long march di sepanjang jalan Pemuda.

Aksi mahasiswa dari pantauan detikJateng dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum long march, peserta aksi membuat spanduk dan poster di RSPD Klaten.

Usai konsolidasi, massa bergerak ke jalan Pemuda dengan berjalan kaki. Para mahasiswa membentangkan spanduk besar bertuliskan Tolak Kenaikan Harga BBM, BEM Klaten melawan, naikkan UMK'.

Selain itu, peserta aksi membawa berbagai poster penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di sepanjang jalan massa peserta aksi melakukan orasi. Dengan kendaraan komando sepeda motor roda tiga, massa menuju ke gedung DPRD dikawal polisi.

Sesampainya di depan gedung DPRD, massa berorasi. Namun pintu masuk gedung DPRD ditutup dengan penjagaan aparat kepolisian dan Satpol-PP.

Mahasiswa Klaten dari aliansi BEM Klaten Demo menolak kenaikan harga BBM, Kamis (15/9/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Korlap aksi Nanda Muhammad menjelaskan mahasiswa dari BEM melakukan aksi dengan tiga tuntutan. Di antaranya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Pertama kami dari aliansi BEM Klaten menolak kenaikan harga BBM. Kami juga meminta transparansi RKUHP dan mendesak pemerintah menaikkan UMK," ungkap Nanda kepada detikJateng di sela aksi, Kamis (15/9/2022) siang.

Nanda menyatakan kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan harga barang. BBM merupakan faktor produksi.

"Karena BBM merupakan salah satu faktor produksi maka akan memicu kenaikan harga barang. Kami meminta pemerintah juga menaikkan UMK," papar Nanda.

Selain UMK dan BBM, imbuh Nanda, aliansi mendesak pemerintah transparan dalam pembahasan RKUHP. Sebab ada pasal-pasal yang multi tafsir.

"Di dalam RKUHP ada pasal-pasal karet yang bisa bermasalah. Kita akan serahkan pernyataan sikap ke DPRD untuk disampaikan ke pemerintah pusat," imbuh Nanda.

Mahasiswa Klaten dari aliansi BEM Klaten Demo menolak kenaikan harga BBM, Kamis (15/9/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(apl/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork