Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Lebak saat ini sedang menelusuri kabar adanya 6 warga Baduy yang meninggal selama sebulan belakangan. Mereka juga telah menerjunkan tim untuk menelusuri penyebabnya.
"Kami sedang memastikan, kalau dari rumor seperti itu ada enam warga Baduy meninggal dalam dua bulan ini (Agustus-September). Kami sedang turun ke lapangan memastikan penyebabnya apa," kata Kepala Dinas Kesehatan Lebak Triatno Supiyono dikutip dari detikNews pada Selasa (13/9/2022).
Saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari puskesmas yang melakukan pemantauan di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Kepala Puskesmas Cisimeut, Dede Herdiansyah juga belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Sebab, warga yang meninggal rata-rata tidak memeriksaan diri ke puskesmas saat masih sakit.
tapi ada satu warga yang berobat ke puskesmas pembantu di Nagerang. Setelah kami lihat laporannya mereka punya gejala demam, batuk, pilek, dan diare. Gejala yang sama kami dapati pada balita dan anak-anak yang tadi sakit (saat penelusuran)," kata Dede.
Untuk memastikannya, lanjut Dede, pihaknya perlu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan laboratorium. Namun hingga kini mereka belum bisa melakukannya.
"Hari ini kami belum diizinkan oleh ketua di sana alasannya karena adat. Jadi hanya sekadar memberi obat dan memeriksa penyakit. Kami kan harus menghormati aturan di sana," ujarnya.
Diketahui, ada enam warga Baduy meninggal dunia dalam satu bulan terakhir. Enam orang itu terdiri dari empat orang balita dan dua orang berusia 15 tahun.
Enam warga Baduy yang dilaporkan meninggal itu berasal dari tiga orang Baduy luar, tepatnya di Kampung Pamoean, Kampung Batu Belah, dan Kampung Cisadane. Tiga orang lainnya berasal dari Baduy dalam di Kampung Cikeusik.
Diduga Akibat TBC
Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat mengaku sudah melakukan pemeriksaan di Baduy. Dia mengatakan ada enam sampel darah yang diperiksa.
Enam sampel darah itu diambil dari keluarga inti warga Baduy yang meninggal dunia dan sedang mengalami sakit dengan gejala yang sama. Gejala itu mulai demam, batuk, hilang nafsu makan, hingga batuk berdarah.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, dua sampel darah menunjukkan positif TBC.
"Hasilnya dua TBC. Enam sampel hasilnya macam-macam, tapi intinya infeksi saluran akut, ada yang infeksi pada trombosit, leukosit, dan TBC itu," kata Arif dikutip dari detikNews.
Dia menerangkan, enam warga Baduy yang meninggal itu terdiri atas empat orang balita dan dua anak-anak usia 15 tahun. Lokasi rumah keenam warga itu juga cenderung berdekatan atau tetangga kampung.
(ahr/apl)