Punya 35 Cucu-15 Cicit, Kakek 84 Tahun di Klaten Ikuti Nikah Massal

Punya 35 Cucu-15 Cicit, Kakek 84 Tahun di Klaten Ikuti Nikah Massal

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 12 Sep 2022 11:35 WIB
Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini
Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini, di Klaten, Senin (12/9/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Usia senja tak membuat Ranto Wardoyo (84) surut untuk membina mahligai rumah tangga. Warga Dusun Tegalrejo, Desa Sedayu, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah itu mengikuti nikah massal meskipun sudah memiliki 35 cucu dan 15 cicit.

"Kalau cucu sudah sekitar 35 orang, cicit ada 15 orang. Ini pernikahan saya yang ketiga," tutur Ranto kepada wartawan di lokasi rangkaian nikah massal di kompleks RSPD Klaten, Senin (12/9/2022) pagi.

Diceritakan Ranto, pernikahannya kali ini merupakan yang ketiga. Namun pernikahannya dengan Wartini (57) kali ini merupakan kali kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang kedua sebenarnya. Sebab dulu pernah nikah (dengan Wartini), punya anak satu terus pisah," terang Ranto.

Setelah pisah dengan Wartini, ucap Ranto , dirinya menikah lagi dan punya anak. Wartini juga menikah lagi tetapi kemudian pasangan sama-sama meninggal.

ADVERTISEMENT

"Dulu akhirnya pisahan dan kami menikah. Tapi istri saya meninggal dan suaminya juga meninggal jadi balen saja (balikan lagi)," sambung Ranto.

Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini.Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Dirinya tahu ada nikah massal setelah diberi informasi seorang guru MTs. Untuk mas kawin gratis diberi dari Baznas.

"Untuk mas kawin diberi sana semua. Istri juga tidak minta apa-apa kalau kurang yang minta kiriman anak dari Jakarta," sambung Ranto.

Ranto mengaku tidak punya resep awet muda. Makan hanya dengan sayur biasa dan kalau pagi teh manis.

"Kalau pagi ginastel atau teh manis. Tidak ada bulan madu, ya langsung ke ladang mencangkul," imbuh Ranto.

Panitia Baznas Mantu, Wahyudi Martono, mengatakan jumlah pasangan yang dinikahkan 12 pasangan. Usia yang tertua 80 tahun dan termuda 19 tahun.

Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini.Peserta nikah masal tertua, Ranto Wardoyo dan Wartini. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Usia tertua 80-an tahun dan termuda 19 tahun. Semua gratis dan tidak dipungut sepeser pun, bahkan semua fasilitas termasuk dokumentasi tidak bayar," terang Wahyudi kepada wartawan.

Kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian Baznas kepada warga yang belum menikah secara syariat maupun hukum. Untuk mahar berupa seperangkat alat salat.

"Mahar seperangkat alat salat senilai Rp 300 ribu dan uang tunai Rp 500 ribu. Semua dibayarkan tunai," sebut Wahyudi.

Pantauan detikJateng, acara nikah massal bertajuk Baznas Mantu itu dimulai pukul 08.00 WIB. Peserta datang ke RSPD dirias dan setelahnya diarak ke masjid raya menaiki becak.

Sesampainya di masjid raya, peserta dinikahkan massal dengan tata cara Jawa. Mulai dari acara pasrah sampai serah terima mahar.




(apl/rih)


Hide Ads