Ratusan pesepeda mengikuti ajang Tour de Muria yang digelar rangkaian hari jadi ke-473 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ratusan pesepeda itu pun akan mengelilingi rute Pegunungan Muria sejauh 160 kilometer.
Acara ajang gowes tersebut dimulai dari alun-alun simpang tujuh Kudus , Minggu (11/9/2022) pukul 06.00 WIB. Acara dibuka langsung oleh Bupati Kudus HM Hartopo.
Selesai start ratusan peserta lalu menuju ke barat wilayah Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Lalu mengelilingi Pegunungan Muria, Kabupaten Pati dan kembali ke Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang pertama untuk tahun depan akan dilanjutkan secara rutin," jelas Bupati Kudus HM Hartopo saat memberikan sambutan di alun-alun Kudus, hari ini.
Hartopo mengatakan ajang bertajuk tour de Muria ini diharapkan mempromosikan potensi wisata yang ada di Kudus dan sekitarnya. Dia berharap agar meningkatkan pendapatan asli daerah. Kata Hartopo hotel di Kudus penuh karena ada ajang bersepeda tersebut.
"Saya berharap di samping mempopulerkan olahraga sepeda juga mempromosikan wisata alam. Semoga terkesan kuliner di Kudus, ini menjadi harapan kami, ini di dalam peningkatan PAD," kata Hartopo.
"Di era pandemi masa recovery masih panjang, di dalam ada event ini peningkatan selalu naik terus. Pantauan saya semua hotel di Kudus ini penuh," Hartopo mengimbuhkan.
Kesempatan yang sama Ketua Acara Tour De Muria, Deka Hendratmanto mengatakan ada sebanyak 600 peserta Tour de Muria. Dia menyebut ajang pertama kali digelar di Kudus ini direncanakan akan dilakukan rutin setiap tahun.
"Peserta 600 peserta. Event pertama bukan terakhir, kita ada event lagi kedepan. Sehingga ajang ini menjadi ajang tahunan," kata Deka saat memberikan sambutan.
Dia mengatakan rute bersepeda ajang Tour de Muria cukup menantang. Sebab pesepeda akan melintasi jalan naik turun di sekitar Pegunungan Muria. Mereka akan menempuh jarak hampir 160 kilometer.
"Panjang lintas 160 kilometer, mengitari Gunung Muria, rolling banyak, naik turun, beberapa ruas jalan yang rusak sudah diperbaiki," jelas Deka.
"Ada beberapa rute kurang bagus dan langsung dilakukan perawatan. Rute baru, teman lokal belum pernah persis seperti ini. Kebanyakan lokal dengan rute naik gunung, biasanya kebanyakan jalur umum dan ini jalur alternatif, dan ini lintasannya lebih panjang," dia mengimbuhkan.
(ahr/aku)