Serangan koloni monyet di lereng Gunung Merapi Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah meresahkan petani. Serangan itu ternyata tidak hanya di wilayah Kabupaten Klaten.
"Tidak hanya di Klaten, ada beberapa desa yang melaporkan kejadian serupa, baik di Wonogiri, Boyolali dan Sukoharjo. Biasanya berjumlah banyak," jelas Plt Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Surakarta BKSDA Jateng, Sudadi kepada detikJateng, Sabtu (10/9/2022).
Menurut Sudadi, primata tersebut umumnya mencari makan keluar sarang dalam jumlah banyak. Pola hidupnya pun berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, jadi bisa datang lagi suatu saat dan tidak menetap. Tidak senang jika diusik saat mencari makan," papar Sudadi.
Untuk mengatasi serangan, terang Sudadi, sebaiknya menghindari konflik langsung. Bisa dengan cara membunyikan bunyi - bunyian.
"Bisa dengan membunyikan bunyi - bunyian yang keras untuk mengusir mereka kembali ke hutan. Selain itu, bisa dengan menanam pohon buah-buahan di hutan," imbuh Sudadi.
Sebab bisa jadi, sambung Sudadi, koloni monyet tersebut turun ke pertanian warga karena persediaan pakan menipis, terutama musim kemarau. Masyarakat bisa berkoordinasi dengan Dinas terkait.
"Masyarakat bisa berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk menggalakkan reboisasi. Untuk mengurangi populasi monyet karena juga tidak mudah," tutur Sudadi.
Plt Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharja menjelaskan laporan dari petugas penyuluh pertanian (PPL) serangan terutama pada jagung dan ubi kayu. Koloni monyet tersebut berasal dari Gunung Merapi.
"Tanaman jagung dan ubi kayu sudah lapor sama PPL kehutanan dan akan dilaporkan BKSDA. Itu monyet dari Merapi pada turun yang hidup di tebing -tebing sungai karena mungkin di atas sudah tidak ada makanan," jelas Lilik kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, koloni monyet diduga dari kawasan puncak Gunung Merapi membuat pusing petani di Desa Kayumas, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Jumlah monyet yang semakin banyak membuat petani gagal panen karena tanamannya ludes dimakan primata itu.
"Kemarin dua hari lalu satu petak jagung habis, isinya dimakan. Buah rambutan di permukiman juga mau," ungkap Wagiman (52), petani Dusun Bendung, Desa Kayumas, kepadadetikJateng, Jumat (9/9/2022).
(apl/apl)