Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana menghadiri pemakaman Putri Elizabeth II. Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov, menyampaikan meski begitu, Rusia menghormati kebijaksanaan Ratu Elizabeth.
"Meskipun Rusia menghormatinya karena kebijaksanaannya, kehadiran Putin di pemakaman Ratu tidak dipertimbangkan," ujar Peskov, dilansir detikNews mengutip kantor berita AFP, Jumat (9/9/2022).
"Opsi ini tidak dipertimbangkan," kata Peskov kepada wartawan ketika ditanya apakah Putin secara pribadi akan datang ke pemakaman ratu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya soal siapa yang akan mewakili Rusia untuk menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth, Peskov menjawab masih perlu menunggu pengumuman protokol upacara.
Ucapan Duka Cita Putin Atas Meninggalnya Ratu Elizabeth
Putin turut menyampaikan belasungkawa atas kematian Ratu Elizabeth II.
"Peristiwa paling penting dalam sejarah Inggris baru-baru ini terjadi terkait erat dengan nama Yang Mulia (Elizabeth)," ujar Putin, menurut sebuah pernyataan Kremlin pada Kamis (8/9) waktu setempat, dilansir dari AFP.
"Selama beberapa dekade, Elizabeth II berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia," kata Putin.
Pesan ini disampaikan Putin tak lama setelah Ratu Elizabeth diumumkan meninggal dunia.
Putin juga menyampaikan pesan untuk putra Elizabeth, Charles yang telah menjadi raja Inggris. Putin menyampaikan harapannya agar Charles memiliki 'keberanian dan keteguhan' setelah meninggalnya Ratu Elizabeth, ibunya.
Wafatnya Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth meninggal dunia pada Kamis (8/9) di Kastil Baltimor, Skotlandia, yang merupakan tempat istirahat favoritnya. Ratu Elizabeth menghabiskan waktu terakhirnya bersama seluruh anaknya.
Ratu Elizabeth meninggal dunia pada usia 96 tahun.
"Sang Ratu meninggal dengan tenang di Istana Balmoral sore ini (waktu setempat Inggris pada Kamis (8/9)-red)," tulis keterangan dari Istana Buckingham.
Charles Menjadi Raja Inggris
Charless kini menjadi raja Inggris dan istrinya yakni Camilla menjadi permaisuri atau queen consort.
Dilansir detikNews, pada saat Ratu Elizabeth II meninggal, takhta langsung diserahkan ke pewarisnya yakni Charles, mantan Pangeran Wales, tanpa upacara. Namun nantinya tetap ada beberapa tahapan tradisi yang harus dilalui Charless untuk penobatannya menjadi raja.
Salah satu hal pertama yang harus diputuskan yakni menentukan apakah dia akan memerintah sebagai Raja Charles III atau mengambil nama lain. Charles bisa memilih salah satu dari empat suku kata namanya: Charles Philip Arthur George.
Perubahan nama saat memerintah sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh kakek George yaitu Geoge VI yang memiliki nama depan Albert. Namun kemudian dia memilih salah satu nama tengahnya saat memerintah.
Dalam 24 jam pertama atau lebih setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, Charles akan secara dinyatakan sebagai Raja. Ini akan dilakukan di Istana St James di London.
(sip/sip)