Sayyidul Ayyam berarti penghulu atau pemimpin hari, sebutan khusus bagi hari Jumat yang mulia bagi umat Islam. Hal itu dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Lubabah Al-Badri.
Dikutip dari detikEdu pada Jumat (8/9/2022), berikut terjemahan hadisnya:
"Penghulu hari (Sayyidul Ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha. Dan pada hari Jumat itu terdapat lima kejadian, yaitu: Allah menciptakan Adam, Allah menurunkan Adam ke dunia, Allah mewafatkan Adam, hari Jumat adalah saat yang tidaklah seseorang memohon kepada Allah melainkan pasti dikabulkan selama ia tidak meminta barang yang haram, dan pada hari itu akan terjadi kiamat. Tidak ada malaikat yang dekat kepada Allah, langit, bumi, angin, gunung-gunung, lautan melainkan semuanya mencintai hari Jumat." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Zadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibad, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan Jumat adalah hari tambahan bagi mereka apabila mereka telah masuk surga dan sebagai hari raya bagi mereka yang ada di dunia.
Perbanyak Selawat pada Hari Jumat
Menurut buku Rahasia & Keutamaan Hari Jumat karya Komarudin Ibnu Mikam, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak selawat pada hari Jumat. Hal ini bersandar pada sebuah hadis dari Anas RA.
"Perbanyaklah sholawat pada hari Jumat dan malam Jumat." (HR Baihaqi).
Ganjaran untuk satu kali sholawat adalah 10 kali lipatnya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Ω ΩΩΩβ β¬Ψ΅ΩΩΩΩΩβ β¬ΨΉΩΩΩΩΩΩβ β¬ΩΩΨ§ΨΩΨ―ΩΨ©Ωβ β¬Ψ΅ΩΩΩΩΩβ β¬Ψ§ΩΩΩΩΩΩβ β¬ΨΉΩΩΩΩΩΩΩβ β¬ΨΉΩΨ΄ΩΨ±ΩΨ§
Artinya: "Barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali."
Selain memperbanyak selawat, hari Jumat yang menjadi Sayyidul Ayyam ini juga menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya pada hari Jumat itu terdapat saat yang tidak mendapatkannya seorang hamba muslim, sedang ia berdiri salat meminta suatu kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memberi apa yang dimintanya." (HR Malik, Ahmad, Muslim, Nasa'i dan Ibnu Majah).
(dil/ahr)