Massa mahasiswa yang mengatasnamankan dirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di depan Kompleks Gedung DPRD Rembang, hari ini. Mereka sebelumnya long march melewati Jalur Pantura.
Pantauan detikJateng, massa beraksi pada Kamis (8/9/2022), pukul 10.54 WIB. Pada awalnya massa berkumpul di Alun-alun Rembang. Mereka kemudian melakukan aksi long-march, melewati Jalur Pantura, dari alun-alun menuju Gedung DPRD Rembang, sambil berorasi.
Mereka menolak atas kebijakan pemerintah, salah satunya tentang naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak sejumlah poster yang dibentangkan para aksi unjuk rasa isinya menolak kebijakan penyesuaian harga BBM. Salah satu di antranya ada yang menyindir Ketua DPR RI Puan Maharani. Bunyinya, 'Kado Ultah Puan BBM naik, pertalite mencekik, solar naik'.
Selain itu juga, ada poster yang bunyinya meminta supaya memberantas mafia BBM Bersubsidi.
"Pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Bapak dewan yang terhormat, keluarlah temui kami," kata Heryan Mushozin, salah satu demonstran saat berorasi.
Karena tak kunjung ditemui oleh perwakilan anggota dewan, para pendemo sempat melakukan aksi blokade jalan. Hal itu menyebabkan, Jalur Pantura di depan Gedung DPRD Rembang sempat terhambat, namun tidak sampai macet.
Blokade jalan hanya berlangsung beberapa menit, karena para pendemo ini akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD Rembang Supadi dan salah satu wakil ketua Ridwan, serta Bupati Abdul Hafidz.
Massa juga sempat memaksa masuk ke dalam ruang rapat DPRD Rembang untuk berdiskusi, tapi tak diizinkan.
Pihak DPRD Rembang diwakili Wakil Ketua Ridwan mengatakan ruang rapat tak cukup untuk menampung seluruh massa aksi. "Maka dari itu yang masuk perwakilan saja," kata Ridwan.
Para demonstran menolak apabila yang diperbolehkan masuk hanya beberapa perwakilan saja. Sempat lumayan lama terjadi negosiasi antar kedua belak pihak.
Karena belum ada titik temu, hingga pukul 11.35 WIB, massa kembali melakukan blokade jalan. Arus lalu lintas di Bundaran Tugu Adipura Rembang itu kembali terimbas dan tersendat.
Sekretaris PC PMII Rembang Riza Rino Lanuardy mengatakan, pihaknya akan terus bertahan untuk melakukan aksi, salah satunya memblokade jalan, sebelum diberikan izin masuk ke Gedung DPRD Rembang untuk berdialog.
"Kami akan bertahan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. Kami berharap DPR dan Pemerintah menyelesaikan persoalan ini," kata Riza.
Hingga pukul 11.50 WIB aksi massa memblokade jalan masih berlangsung, sambil terus berorasi menolak kebijakan penyesuaian harga BBM subsidi. Bahkan juga diwarnai aksi bakar spanduk.
(sip/sip)