Geger Pesan Berantai soal Penculikan Anak SD di Grobogan, Polisi: Hoax!

Geger Pesan Berantai soal Penculikan Anak SD di Grobogan, Polisi: Hoax!

Manik Priyo Prabowo - detikJateng
Kamis, 08 Sep 2022 09:15 WIB
Pesan viral soal penculikan anak SD di Purwodadi, Grobogan.
Pesan viral soal penculikan anak SD di Purwodadi, Grobogan. Foto: dok. Istimewa
Grobogan -

Beredar pesan singkat dengan narasi adanya penculikan anak di SD Negeri (SDN) 4 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Polisi telah turun tangan melakukan penyelidikan kabar itu.

"Mohon perhatian buat para orang tua yang punya anak kecil atau anaknya masih sekolah SD, untuk extra di perhatikan dan di awasi betul2.

Karena baru saja sekitar pukul 11.20 ada anak kecil yg berhasil di culik di sekitar sekolah SD 4 Purwodadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan anak sekolah SD 4 purwodadi yg satu kelas dengan anak saya juga hampir menjadi korban penculikan. Untungnya si anak SD tersebut melarikan diri masuk ke sekolahan dan melaporkan kepada gurunya. Mohon untuk menjadi perhatian para orang tua," tulis pesan yang viral tersebut.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Purwodadi AKP Sapto memastikan kabar penculikan anak SD itu hoax.

ADVERTISEMENT

"Hoax itu (pesan singkat dan status penculikan di WhatsApp). Kami sudah lakukan pemeriksaan ke guru dan kepala sekolah SDN 4 Purwodadi yang disebutkan dalam pesan itu. Mereka pastikan nggak ada penculikan," kata Sapto kepada detikJateng, Kamis (8/9/2022).

Selain melakukan konfirmasi ke pihak guru dan kepala sekolah, pihaknya juga mengumpulkan orang tua murid yang kebetulan juga anggota yang bertugas di Polres Grobogan maupun Polsek Purwodadi. Tak ada kejadian penculikan atau bahkan kejadian perampasan barang berharga milik anak sekolah.

"Kebetulan tujuh anggota saya anaknya sekolah di SDN 4 Purwodadi. Nggak ada kejadian itu dan info itu (penculikan) hoax," jelas Sapto.

Meski demikian, pihak kepolisian mengharapkan orang tua murid supaya tidak mengenakan perhiasan emas ke anaknya meski sekecil apa pun ukurannya. Selain perhiasan, ponsel atau smartphone juga menjadi sasaran pelaku pencurian, sehingga anak lebih baik tidak membawa ponsel di luar rumah atau sekolahan.

Halaman selanjutnya, penjelasan pihak sekolah...

"Antisipasi perlu, tidak hanya antisipasi akan tindakan kejahatan, yang terpenting juga antisipasi supaya orang tua tidak termakan informasi hoax atau berita bohong. Itu sama pentingnya," ujar Sapto.

Polisi saat ini masih mendalami terkait siapa penyebar pertama isu penculikan yang ternyata informasi hoax tersebut.

Sementara itu, Kepala SDN 4 Purwodadi, Widarti, juga menyebut bahwa informasi penculikan anak sekolah itu hoax. Menurut penjelasan anak dan guru, tidak ada orang yang bertindak kasar untuk menculik. Meski pada saat mencuatnya isu itu disebutkan ada anak kelas II yang diajak pulang tetangganya tapi menolak dan ingin jalan kaki.

"Isu penculikan hoax dan mungkin itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan berita hoax tanpa klarifikasi ke sekolahan. Sehingga berita menyebar dan membuat gundah orangtua murid atau guru di sekolah lain. Memang ada anak yang mau pulang diajak tetangga tapi menolak, anak kelas II tapi guru dan orang tua murid tidak ada yang laporan," jelas Widarti kepada detikJateng.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)


Hide Ads