Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Setelah berdemonstrasi di Balai Kota Solo, mereka kini beraksi di Gedung DPRD Sukoharjo, sore tadi.
Membawa massa sekitar 70 orang, HMI membawa sejumlah spanduk aspirasi. Antara lain bertuliskan 'BBM Naik Tinggi, Susu Tak Terbeli' dan 'Tolak Harga BBM Naik'.
Ada tiga tuntutan yang mereka tuliskan. Pertama, menolak kenaikan harga BBM. Kedua, mencabut kebijakan tarif dasar listrik. Ketiga, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dan petugas kepolisian di depan pintu masuk Gedung DPRD Sukoharjo. Massa mendesak masuk agar bisa menemui pimpinan DPRD Sukoharjo.
Namun aksi tersebut dapat diredam setelah massa mendapatkan kepastian bahwa pimpinan DPRD akan keluar menemui mereka. Akhirnya, Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi keluar ditemani Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Eko Sapto Purnomo.
Dua pimpinan dewan itu pun duduk lesehan bersama mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi mereka. Perwakilan HMI kemudian mendesak DPRD Sukoharjo untuk menandatangani surat yang isinya akan ikut memperjuangkan penolakan kenaikan harga BBM ke DPR RI.
Wawan kemudian menandatangani surat tersebut. Sebelum membubarkan diri, massa HMI mengancam akan kembali dengan massa yang lebih besar jika DPRD Sukoharjo tidak menepati surat kesepakatan.
Ketua HMI cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, menyebut aksi kali ini merupakan tindak lanjut dari aksi sebelumnya yang digelar sebelum harga BBM naik.
"Aksi ini menunjukkan kami serius mengawal harga BBM agar kembali diturunkan karena sangat menyengsarakan rakyat. Meskipun pemerintah membagikan bantuan sosial, itu kan hanya cukup untuk berapa bulan, sementara hidup terus berjalan," kata Fierdha usai aksi, Selasa (6/9/2022).
Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan kebijakan pemerintah pusat sebetulnya memiliki maksud baik, yakni agar subsidi BBM tepat sasaran. Namun dia mengaku akan tetap menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM dari HMI kepada DPR RI.
"Di satu sisi pemerintah sebetulnya ingin agar subsidi BBM tepat, maka pemerintah juga memberikan berbagai bantuan sosial, seperti BLT, BSU, dan lain-lain. Tapi karena ada yang dicermati teman-teman mahasiswa ini, maka kami tetap akan menyampaikan aspirasi mereka. Besok surat akan kami kirimkan ke DPR RI," pungkasnya.
(aku/apl)