Isu Disharmoni Panglima TNI dengan KSAD
Sebelumnya, Hubungan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjadi sorotan. Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebut isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Dudung sudah jadi rahasia umum.
Dalam rapat di Komisi I DPR, Effendi menyinggung soal Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield. Effendi menyebut tidak ada kehadiran KSAD dalam latihan bersama besutan Jenderal Andika itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," kata Effendi, Senin (5/9), dilansir detikNews.
Latma Super Garuda Shield antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) dibuka pada 3 Agustus 2022 lalu di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Kodiklat AD Baturaja, Sumatra Selatan. Jenderal Andika hadir langsung untuk membuka latihan tempur yang melibatkan tiga matra TNI ini.
Acara itu juga dihadiri Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Sementara Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono kala itu memimpin langsung pasukan laut dari atas kendaraan tempur (Ranpur) amphibi jenis LVT-7A1. Sedangkan dari TNI AD diwakili Wakil KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto.
Meski tak hadir di rangkaian acara Super Garuda Shield, Dudung sempat menerima kunjungan kehormatan KSAD Australia Letjen Simon Stuart di Mabes AD, Jakarta, pada 5 Agustus 2022. Dalam pertemuan itu, keduanya disebut turut membahas Latma Super Garuda Shield.
Selain itu, Effendi Simbolon juga mengungkit kembali kabar anak Jenderal Dudung tidak lulus Akmil. Dia menyebut ada isu anak Dudung tidak lulus Akmil karena masalah umur.
Disebut Rusak Tatanan
Effendi Simbolon juga menyinggung ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung. Menurutnya, hubungan senior dan junior di TNI jadi terganggu.
"Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, Pak. Dengan segala hormat saya, Pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata politikus PDIP itu.
Effendi Simbolon pun meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberi penjelasan tentang hubungannya dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ketika diberi kesempatan nanti di dalam rapat Komisi I DPR.
"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung ada apa terjadi disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk?" kata Effendi saat rapat Komisi I DPR RI, Senin (5/9), dilansir detikNews.
Effendi menyebut seluruh pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk berkaitan dengan seleksi Akmil.
(rih/mbr)