Pimpinan Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan DPP PPP memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP. Namun ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, menyatakan Mukernas yang memutuskan pemberhentian Suharso tersebut ilegal.
Dilansir detikNews, pemberhentian Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketum PPP merupakan kesepakatan Mahkamah Partai PPP atas usulan 3 Pimpinan Majelis PPP. Muhammad Mardiono ditunjuk majelis menjadi Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan dalam Mukernas di Banten semalam.
Namun, Tamliha menyebut Mukernas di Banten tersebut merupakan kegiatan ilegal. Menurut dia, undangan Mukernas tidak diteken Suharso Monoarfa selaku Ketum dan Arwani Thomafi selaku Sekjen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mukernas tersebut ilegal, sebab undangan Rapat Pengurus Harian tidak ditandatangani oleh Ketum dan Sekjen DPP PPP," ujar Tamliha, Senin (5/9/2022).
Tamliha JUGA menyatakan Ketua Umum hanya bisa dipilih dan diberhentikan lewat Muktamar atau Muktamar Luar Biasa, bukan Mukernas. "Tidak ada kewenangan Pimpinan Majelis memberhentikan Ketua Umum, sebab Ketum PPP dipilih dan diberhentikan lewat Muktamar atau Muktamar Luar Biasa," kata Tamliha.
Mardiono dikukuhkan sebagai Plt Ketum PPP dalam Mukernas bertemakan 'Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024'. Mukernas tersebut diklaim dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.
Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj mengatakan keputusan itu diambil atas usulan berbagai pihak. Dia pun berharap keputusan itu bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.
"Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan kami adakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata merespons kiai dan berbagai pihak," jelasnya.
Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur mengaku tidak ada kebencian terhadap yakni Suharso Monoarfa. Ke depannya, menurut dia, kepemimpinan PPP akan dilakukan penuh kebersamaan, persatuan, hingga kasih sayang.
"Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan, tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP," tegasnya.
(mbr/dil)