Sungai Gelis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dipenuhi sampah. Sampah mayoritas terdiri dari batang bambu dan sampah rumah tangga.
Pantauan detikJateng Minggu (4/9/2022), di lokasi tumpukan sampah menggunung di tiga tiang jembatan Sungai Gelis Jalan Sunan Kudus. Tumpukan sampah itu terdiri dari tumpukan batang bambu hingga rumah tangga.
Tumpukan sampah itu berada di tiga tiang jembatan. Selain itu di pinggir sungai pun banyak sampah. Kondisi air sungai keruh hitam pekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Relawan BPBD Kudus pun turun tangan membersihkan tumpukan sampah tersebut. Relawan dan warga bergotong-royong membersihkan Sungai Gelis.
Korlap FRPB Kudus, Budi Yuwono, mengatakan kondisi sampah di Sungai Gelis cukup memprihatinkan. Sampah menggunung di Sungai Gelis diperkirakan sudah berbulan-bulan. Oleh karena itu relawan bersama warga bersama-sama membersihkan sampah. Kegiatan ini untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan.
"Semestinya kegiatan rutin menghadapi musim penghujan, kami tidak berpikir Adipura atau yang lain. Ini persiapan menghadapi musim penghujan," jelas Mbah Bejo sapaannya kepada detikJateng di lokasi, Minggu (4/9/2022).
Menurutnya masyarakat dinilai kurang sadar akan dilarang membuang sampah di sungai. Kata dia warga masih banyak membuang sampah di sungai. Dia meminta kepada pemerintah desa untuk mengingatkan warganya agar tidak membuang sampah di sungai.
"Karena masyarakat sendiri masih ada budaya membuang sampah di sungai. Kami berharap masing-masing kepala desa untuk memberikan pelajaran ke masyarakat. Minimal disampaikan agar tidak membuang sampah di sungai," jelasnya.
Rencana kata dia pembersihan sampah dilakukan sepanjang sungai di Kudus. Dia berharap dengan kegiatan tersebut dapat mengurangi permasalahan banjir yang sering terjadi di Kudus.
"Sementara fokus di sini dulu. Selanjutnya cek teman-teman di wilayah masing-masing, yang penting nomor satu sepanjang jalan Pantura," ujar Mbah Bejo.
Kesempatan yang sama Kasi Kedaruratan pada BPBD Kudus, Munaji menjelaskan BPBD bersama masyarakat akan membentuk komunitas peduli sungai. Hal itu untuk menanggulangi persoalan banjir.
"Desa yang berada di dekat sungai akan dibentuk komunitas masyarakat peduli sungai. Dengan komunitas ini diharapkan pemerintah tidak sendiri, desa itu sudah bagus. Piji dan Dawe sudah bagus, kita harapkan bisa menanggulangi persoalan sungai antisipasi banjir," kata Munaji ditemui di lokasi pagi ini.
(sip/sip)