Suhu udara di dataran tinggi Dieng pada Sabtu (3/9/2022) turun hingga 3 derajat celsius. Dinginnya udara tak menyurutkan ribuan wisatawan untuk menikmati konser music Qris Jazz Atas Awan.
Gelaran Qris Jazz Atas Awan malam kedua di Dieng Culture Festival (DCF) 2022 lebih menantang. Pasalnya, jika malam sebelumnya pada Jumat (2/9) malam suhu udara tercatat 10 derajat celsius, berdasarkan aplikasi pengukur suhu Dieng turun hingga 3 derajat pada pukul 22.00 WIB.
"Ini adalah panggung terdingin yang pernah aku rasakan," ujar penyanyi asal Jakarta Andien dari atas panggung Qris Jazz Atas Awan, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Andien menilai Dieng merupakan salah satu destinasi wisata terbaik yang pernah ia kunjungi. Seperti Telaga Dringo hingga Kawah Sikidang.
"Dieng ini merupakan salah satu tempat wisata terbaik di dunia yang pernah saya kunjungi. Tadi sebelum tampil di sini (Qris Jazz Atas Awan) saya juga menyempatkan jalan-jalan ke Telaga Dringo dan Kawah Sikidang," sambungnya.
Hanna, salah satu wisatawan mengaku kedinginan saat menonton Qris Jazz Atas Awan. Namun demikian, ia tetap menikmati semua penampilan musisi di Qris Jazz Atas Awan.
"Rasanya dingin banget. Tetapi seru sih. Semua bintang tamunya juga bagus-bagus," ujarnya.
Beruntung ia sudah mempersiapkan dinginnya suhu udara Dieng di malam hari. Mulai dari jaket tebal, syal hingga masker.
"Saya sudah mempersiapkan jaket tebal, syal dan masker. tetapi rasanya tetap dingin. Tetapi ini yang membuat berbeda dibanding konser music di tempat lain," tambahnya.
Pada gelaran Qris Atas Awan malam kedua di DCF 2022 menampilkan Andien, Budi Doremi, Marcel dan Souljah.
(sip/sip)