Umat Islam mana yang tak pernah mendengar nama Abu Hurairah? Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW ini sampai sekarang masih disebut-sebut namanya karena beliau dikenal sebagai perawi yang paling banyak meriwayatkan hadis. Siapa sangka kalau Abu Hurairah ternyata berarti 'Bapaknya Kucing', nama julukan yang dia peroleh langsung dari Rasulullah.
Dilansir detikEdu yang mengutip buku Manusia-manusia yang Dirindukan Surga karya A'as Muhammad, Abu Hurairah berasal dari kabilah keturunan Dus bin Adnan bin Abdillah bin Zahran.
Sebelum memeluk agama Islam, ia diketahui bernama Syams bin Shakr ad-Dusi. Adapun setelah masuk Islam, Syams bin Shakr ad-Dusi mendapat nama baru dari Rasulullah SAW, yaitu Abdurrahman bin Shakr ad-Dusi.
Abu Hurairah Masuk Islam
Dikutip dari detikEdu, Abu Hurairah mulai memeluk agama Islam pada tahun ketujuh Hijriyah atas ajakan ath-Thufail bin Umar ad-Dusi. Dia menjadi satu-satunya orang yang kala itu menerima dakwah Islam yang disampaikan ath-Thufail kepada kabilah Dus.
Sebelum Abu Hurairah masuk Islam, di kabilah Dus semula hanya ath-Thufail dan istrinya yang menganut ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Saat Abu Hurairah dan ath-Thufail menemui Rasulullah SAW, Abu Hurairah dikisahkan berkata, "hancurlah kabilah Dus." Namun, saat mendengar ucapan tersebut, Rasulullah justru memanjatkan doa, "Ya Allah, berilah hidayah kabilah Dus."
Ulama yang Paling Utama
Abu Hurairah adalah salah satu ulama dari kalangan sahabat nabi dan paling utama di antara mereka. Sahabat ini selalu mengikuti ke mana pun Nabi Muhammad SAW pergi. Hal itu membuatnya mendapat banyak ilmu dari Nabi.
Walhasil, banyak para sahabat lainnya yang menjadikan Abu Hurairah sebagai rujukan fatwa dan juga pengambilan riwayat. Para sahabat itu di antaranya adalah Zaid bin Tsabit, Abu Ayub al-Anshari, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Ubai bin Ka'ab, Jabir bin Abdillah, sayyidah Aisyah, al-Masur bin Makhramah, Abu Musa al-Asy'ari, Anas bin Malik, Abu Rafi', dan lainnya.
Diriwayatkan oleh HR Ibnu Majah, pada suatu ketika Rasulullah SAW memperhatikan Abu Hurairah. Beliau kemudian bersabda, "Wahai Abu Hurairah, jadilah kamu orang yang waro' (berhati-hati), niscaya kamu akan menjadi paling ahli ibadahnya manusia." (HR Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Kisah Julukan Bapaknya Kucing
Meski Nabi Muhammad telah memberinya nama baru semenjak masuk Islam, Abdurrahman bin Shakr ad-Dusi lebih dikenal dengan sebutan Abu Hurairah yang berarti 'bapaknya kucing'. Dalam riwayat yang disampaikan sendiri oleh Abu Hurairah, berikut kisahnya dia mendapat julukan tersebut dari Rasulullah.
"Dulu aku adalah seorang penggembala domba milik keluargaku. Ketika itu aku memiliki seekor kucing kecil. Ketika malam hari aku meletakkan kucing tersebut di atas pohon. Ketika siang hari aku hendak menggembala kambing, aku mengambil kucing tersebut dan membawanya bersamaku. Aku bermain-main dengan kucing tersebut. Semenjak saat itulah aku dijuluki sebagai Abu Hurairah," kisah Abu Hurairah dikutip dari detikEdu.
Simak Video "Video: Menjamak Salat saat Bekerja, Apa Hukumnya?"
(dil/sip)