Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Jateng 4 Hari ke Depan

Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Jateng 4 Hari ke Depan

Vandi Romadhon - detikJateng
Rabu, 31 Agu 2022 18:20 WIB
Gelombang tinggi di Pantai Congot, Kulon Progo, DIY, Rabu (27/7/2022). Nelayan memilih libur melaut.
Ilustrasi. Foto: Gelombang tinggi di Pantai Congot, Kulon Progo, DIY, Rabu (27/7/2022). (Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Cilacap -

BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprediksi wilayah perairan selatan Jawa Tengah masih berpotensi mengalami gelombang kategori sangat tinggi. Diperkirakan gelombang antara 3 sampai 5 meter akan terjadi sampai besok pagi, Kamis (1/9/2022), dan gelombang capai 4 meter empat hari ke depan.

"Kemudian untuk potensi gelombang kategori tinggi antara 2 sampai 4 meter berpotensi hingga tanggal 4 September 2022," kata Pengamat dan Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, kepada detikJateng, Rabu (31/8/2022).

Menurutnya hal itu disebabkan oleh adanya embusan aliran angin timuran dengan kecepatan yang cukup tinggi kecepatan antara 5-20 knot. Angin timuran tersebut, kata dia, berembus dari Benua Australia yang mempunyai tekanan udara tinggi menuju ke Benua Asia yang mempunyai tekanan udara rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angin timuran biasanya terjadi saat bulan Juni, Juli, Agustus. Umumnya menyebabkan di wilayah Indonesia bagian selatan terjadi musim kemarau," jelasnya.

Rendi menyampaikan, karakteristik dari angin timuran biasanya berkecepatan kencang. Selain itu membawa masa udara dingin serta kering.

ADVERTISEMENT

"Jadi salah satu faktor utama yang menyebabkan gelombang laut adalah embusan angin yang melewati samudra yang sangat luas, jika kecepatan anginnya kencang maka ketinggian gelombang lautnya juga menjadi tinggi," terangnya.

Selain faktor itu, ada penunjang lain seperti kedalaman laut. Namun faktor utama menurutnya adalah karena dilalui oleh embusan angin permukaan dengan kecepatan tinggi.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat pengguna aktivitas maritim seperti nelayan dan operator kapal-kapal yang melintas wilayah selatan Jawa tetap mempertimbangkan kondisi cuaca tersebut.

Tujuannya agar lebih berhati-hati, dia juga mengingatkan kepada masyarakat jika tidak memungkinkan agar tidak berlayar terlebih dahulu.

"Karena dengan ketinggian gelombang laut maksimum hingga 5 meter sangat berbahaya untuk semua jenis kapal, apalagi jika kapal jenis kecil, sangat berbahaya sekali," tuturnya.

Selain itu kepada wisatawan diimbau agar tidak bermain, tidak berenang, atau tidak mandi di laut terlebih dahulu. Karena ketinggian gelombang sangat berbahaya untuk wisatawan yang melakukan aktivitas di pantai.

"Terutama jika terjadi pasang air laut maksimum yang akan memengaruhi ketinggian gelombang laut di wilayah pantai. Tentunya jika saat pasang naik akan menambah ketinggian gelombang laut, sangat berbahaya untuk wisatawan yang sedang bermain di pantai," pungkasnya.




(rih/aku)


Hide Ads