Gunung Uhud berada di utara kota Madinah, Arab Saudi. Gunung berketinggian sekitar 1.077 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam. Di gunung ini pula Anas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, pernah mencium wangi surga di sela pertempuran melawan kaum Quraisy. Berikut kisahnya.
Kisah Perang Uhud
Dilansir detikEdu yang mengutip buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Al-Quran (Mizan, 2009) karya Ridwan Abqary, Anas bin Nadhr adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang ikut dalam Perang Uhud.
Perang besar yang terjadi pada tahun 625 Masehi itu melibatkan tiga ribu pasukan Quraisy dan 700 kaum muslimin. Dalam perang itu, kaum Quraisy menerapkan siasat berpura-pura kalah dan melarikan diri. Setelah itu,kaum Quraisy kembali ke medan perang sehingga kaum muslimin yang lengah berada dalam kondisi terdesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum serangan mendadak itu terjadi, Rasulullah SAW sebenarnya sudah memperingatkan para sahabat dan bala tentaranya untuk tetap bertahan di atas gunung. Rasulullah meminta mereka tetap siaga bila sewaktu-waktu pasukan Quraisy kembali dengan kekuatan yang berlipat.
Hoax Kaum Quraisy
Namun, sebagian besar kaum muslimin saat itu tidak mematuhi perintah Rasulullah. Merasa kaum Quraisy telah menyerah dan kabur, mereka pun turun gunung, larut dalam euforia sambil mengumpulkan barang rampasan perang yang tertinggal.
Tak lama berselang, pasukan kaum Quraisy kembali ke medan perang, mengepung dan melancarkan serangan dengan gegap gempita. Tentara kaum muslim pun berupaya menyelamatkan diri. Semangat juang mereka juga surut lantaran kaum Quraisy mengembuskan kabar bohong bahwa Rasulullah telah gugur dalam serangan itu.
Di saat kaum muslimin berusaha menyelamatkan diri dan mencari perlindungan, salah seorang sahabat Rasulullah SAW justru berlari menyambut musuh di garis depan. Anas bin Nadhr namanya.
"Kalau memang Rasulullah sudah wafat, tidak ada gunanya lagi kita hidup. Mengapa kita tidak ikut meninggal saja bersama beliau?" teriak Anas dengan penuh semangat.
"Rasulullah sudah berkorban demi perjuangannya membela kebenaran, mengapa kita harus takut mati?" imbuh Anas.
Anas Mencium Wangi Surga
Bersenjatakan pedang, Anas membendung serangan kaum Quraisy tanpa gentar. Dia telah berikrar untuk mempersembahkan hidup dan matinya hanya kepada Allah SWT. Melihat Anas terus merangsek maju, Sa'ad bin Mu'az pun menanyakan tujuannya.
"Wahai Sa'ad, aku mencium bau surga dari Gunung Uhud!" jawab Anas sambil tetap melangkah. Dia berjuang sampai titik darah penghabisan. Sahabat Nabi Muhammad SAW yang mencium bau surga ini akhirnya gugur syahid dengan delapan luka tusuk di sekujur tubuhnya.
(dil/sip)