Temuan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) terkait rumah jagal anjing yang membuang darah ke sungai disambut baik Pemkot Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku siap membuat regulasi untuk menyetop peredaran daging anjing.
Seperti diketahui, Pemkot Solo bersama Pemprov Jawa Tengah melakukan inspeksi ke lokasi yang digunakan sebagai tempat jagal anjing. Gibran pun menyayangkan kejadian tersebut.
"Sudah ketahuan yang membuang (darah anjing) siapa. Tujuannya ke sana untuk sanksi dan menyetop. Jangan seperti itu lagi," kata Gibran di kawasan Manahan, Solo, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan akan mengikuti instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sudah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait larangan jual beli daging anjing. Namun Gibran juga masih harus mendengarkan masukan dari DPRD Solo.
"Saya dah bilang kemarin, perintah Gubernur jelas, tinggal ngikuti. Kemarin saya senang sekali dapat laporan itu, ya kita tindak tegas. Nanti pasti ada aturan. Saya juga nunggu masukan Bapak Ibu Dewan, intinya kita menjalankan perintah Pak Gubernur," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pemprov Jawa Tengah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 524.3/2417 tentang Jual Beli Daging Anjing. Dalam SE tersebut diatur larangan penjualan daging anjing.
Beberapa pertimbangannya ialah Undang-Undang (UU) Nomor 18/2009 yang telah diubah menjadi UU Nomor 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Isinya ialah anjing merupakan hewan peliharaan dan bukan ternak, sehingga tidak diperuntukkan untuk pangan atau dikonsumsi.
Terkait solusi untuk para pedagang kuliner anjing yang nantinya bisa kehilangan pekerjaan, Gibran mengaku masih perlu membahasnya.
"Nanti kita bicarakan lagi," katanya.
Terpisah, pedagang kuliner anjing di Gilingan, Solo, Daryanto, meminta pemerintah memberikan solusi pekerjaan yang baru. Sebab pekerjaan mereka sudah dilakukan secara turun-temurun.
"Yang penting tidak hanya melarang tapi punya solusi. Solusi yang bisa kita terima semua, karena kita punya anak istri yang perlu makan sehari-hari," kata Daryanto.