Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, sebulan lalu. Ternyata hingga kini masih ada beberapa rumah warga yang hanyut terbawa banjir bandang belum sepenuhnya mendapatkan bantuan.
"Per hari ini, tiga rumah yang hanyut terbawa banjir dan dibuat rumah baru masih kurang. Kita berupaya berharap ada bantuan beberapa pihak untuk menutup kekurangan itu," jelas Kades Tunjungrejo, Mochammad Ali Zuhdi, kepada detikJateng ditemui di Balai Desa Tunjungrejo, Jumat (19/8/2022).
Ali mengatakan pascabanjir bandang sebulan lalu di desanya ini ada 17 rumah terdampak. Di antaranya ada tiga rumah warga yang hanyut terbawa banjir. Tiga rumah warga hilang itu milik Saryati, Sarmini, dan Maryoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah warga yang mengalami kerusakan berat dan ringan sudah ada perbaikan. Namun bagi rumah warga yang hilang terbawa banjir belum ada pembangunan. Pemerintah Desa menyebut anggaran pembangunan rumah masih kurang.
"Penanganan pascabencana progres 17 rumah terdampak 3 rumah hilang belum dimulai pekerjaan, kebutuhan material ada," terang Ali.
"Rusak berat-ringan 14 rumah sudah berproses untuk diperbaiki," imbuh Ali mengungkapkan.
Dia mengatakan warga terdampak dan Pemerintah Desa telah musyawarah. Hasilnya, rumah warga yang hilang akan dibangun kembali. Diperkirakan rumah yang dibangun menghabiskan anggaran Rp 62 juta per unit. Sedangkan bantuan dari Pemkab dan donasi swadaya belum mencukupi.
"Rumah hilang hasil musyawarah kami, itu disepakati rumah hilang akan dibangunkan tipe 6x9 meter dengan estimasi Rp 62 juta per rumah," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Ali mengatakan bantuan rumah warga dibantu Pemkab Pati dan donasi swasta. Hanya bantuan dari Pemkab dan donasi yang didapatkan belum semua memenuhi kebutuhan rumah warga yang hilang akibat banjir bandang.
"Biaya rumah yang hilang itu sebagian di-cover Pemkab, sebagian dari donasi yang posko, sebagian sambil jalan progres yang ada, nanti dan bisa kekurangan tambahan," terang Ali.
"Pemkab itu kasih Rp 27,5 juta yang hilang per rumah, terus rusak berat ringan sudah 14 rumah, itu beda-beda. Minggu depan ada realisasi yang rumah rusak. Lalu donasi swasta itu kita dapat Rp 137,5 juta yang masuk ke posko," jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Bulumanis Kidul, Susanto, mengatakan pascabanjir bandang, pembangunan tanggul sungai yang jebol sudah selesai dibangun. Kini sedang ada perbaikan dan membangun rumah warga yang hilang akibat banjir bandang.
"Untuk tanggul sudah selesai, semoga tidak ada bencana lagi. Ada 17 rumah berat dan sedang. Rumah yang rusak sedang 80 persen hampir selesai, yang rusak berat atau roboh sekitar 50 persen, tujuh rumah ada empat rumah yang sudah dikerjakan," terang Susanto kepada detikJateng di lokasi.
Dia mengatakan rumah warga yang hilang mendapatkan bantuan dari Pemkab Pati senilai Rp 17,5 juta dan 10 juta per rumah. Sedangkan rusak ringan bervariasi antara Rp 5 juta dan Rp 10 juta. Rencana simbolis penerimaan bantuan rumah akan diberikan langsung Bupati Pati Haryanto.
"Baznas rusak berat Rp 17,5 juta per rumah, bansos Rp 10 juta per rumah, ringan ada Rp 10 juta ada Rp 5 juta. Kita tambah donasi dari masyarakat, sekitar ada Rp 300-an juta, semoga 30 hari ke depan sudah bisa selesai. Ukuran rumah standar layak huni," tambah Susanto.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang akibat tanggul sungai jebol menerjang dua desa di Kecamatan Margoyoso, Pati, pada Kamis (14/7) lalu. Akibatnya puluhan rumah rusak hingga hanyut terbawa banjir bandang.