10 Fakta Insiden Paspampres Pukul Sopir Truk yang Bikin Gibran Murka

Round Up

10 Fakta Insiden Paspampres Pukul Sopir Truk yang Bikin Gibran Murka

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 13 Agu 2022 07:01 WIB
Oknum anggota Paspampres yang pukul sopir truk di Solo minta maaf, Jumat (12/8/2022).
Anggota Paspampres Hari Misbah. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Solo -

Pemukulan sopir truk yang dilakukan oknum anggota Paspampres yang diketahui bernama Hari Misbah sampai pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung turun tangan untuk mengatasi hal itu.

Berikut 9 Fakta Insiden Oknum Paspampres Pukul Sopir Truk

1. Viral Usai Diunggah di Medsos

Aksi pemukulan oknum Paspampres ini viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdariorangberseragam. Akun tersebut menceritakan mengenai kronologi kejadian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahannya, @txtdariorangberseragam menceritakan bahwa kejadian itu di simpang empat sekitar Manahan. Saat itu sopir truk melaju karena lampu sudah menunjukkan warna hijau. Namun dari sisi lainnya, melintas mobil yang menerobos lampu merah.

Akibatnya, mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan. Ketika beberapa penumpang mobil keluar, baru diketahui ternyata mereka adalah anggota Paspampres.

ADVERTISEMENT

Kemudian terjadilah pemukulan yang dilakukan oleh oknum Paspampres.

2. Cuitan Ditanggapi Gibran

Cuitan @txtdariorangberseragam sampai pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Gibran pun membalas cuitan tersebut dan berjanji mencari oknum yang melakukan pemukulan tersebut.

"Saya cari orangnya," cuit Gibran.

3. Gibran Pertemukan Pihak yang Terlibat

Hari ini, Jumat (12/8/2022), Gibran mempertemukan pihak-pihak yang terlibat. Termasuk pula anggota paspampres yang diduga melakukan pemukulan.

Usai bertemu Gibran dan korban, anggota paspampres yang bernama Hari Misbah itu pun mengakui telah melakukan pemukulan.

"Saya mengakui," kata Misbah di Balai Kota Solo.

4. Oknum Paspampres Minta Maaf

Oknum anggota paspampres Hari Misbah mengakui telah memukul sopir truk saat berada di Solo. Misbah pun meminta maaf atas kesalahannya.

"Saya mengakui saya salah. Saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya," kata Misbah.

Misbah secara khusus meminta maaf kepada sopir truk dan keluarganya. Selain itu, dia meminta maaf kepada masyarakat Solo.

"Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mohon maaf karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya," ujarnya.

"Kepada warga Solo, saya minta maaf," imbuhnya.

5. Akui Terobos Lampu Merah

Selain meminta maaf, Misbah juga mengakui telah menerobos lampu merah hingga memukul sopir truk.

Misbah menceritakan kejadian bermula saat mobil yang ditumpangi paspampres menerobos lampu merah di persimpangan sekitar Manahan Solo. Namun saat itu kendaraan dari arah lain sudah melaju sehingga terjadi tabrakan.

"Di lampu merah kami masih maksain maju, dari depan tidak nutup. Tidak (sedang) mengawal. Nggak ada (urgensi)," tutur Misbah.

6. Gunakan Mobil Rental

Saat kejadian, Misbah bersama anggota paspampres lainnya menggunakan mobil rental. Menurutnya, mobil yang dia gunakan merupakan mobil rental. Saat itu terdapat beberapa orang di dalam mobil Paspampres, termasuk sopir dari rental mobil.

"Tidak sendiri, ada sopir rental," katanya.

7. Tahan SIM Sopir Truk

Terkait kabar paspampres menahan SIM sopir truk, Misbah menjelaskan bukan dilakukan olehnya. Namun pihak rental mobil yang menahan SIM sopir truk.

Alasannya ialah untuk pertanggungjawaban ganti rugi kerusakan mobil. Sebab bagian kaca lampu mobil tersebut sampai pecah.

"SIM yang menahan dari rental. Mobil pecah di lampu. SIM sudah dikembalikan sama bapaknya. Sudah bertemu yang bersangkutan. Ganti rugi (kerusakan mobil) pakai asuransi," katanya.

Baca Gibran Murka di halaman berikutnya...

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tampak masih memakai masker di tengah kebijakan pelonggaran masker, Rabu (18/5/2022).Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tampak masih memakai masker di tengah kebijakan pelonggaran masker, Rabu (18/5/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng

8. Gibran Murka

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlihat begitu marah dengan kelakukan oknum Paspampres tersebut.

Kemarahan orang nomor satu di Kota Solo ini pun tidak lagi disembunyikan Gibran. Suami Selvi Ananda itu dengan terang-terangan meluapkan emosinya di hadapan awak media yang tengah mewawancarai Hari Misbah.

Sebelum Misbah memberikan pernyataan dan permintaan maaf, tiba-tiba Gibran mendekat dari belakang dan merenggut masker yang dikenakan Misbah hingga talinya putus.

9. Gibran Mengaku Malu-Simpan Video CCTV

Gibran juga mengaku sudah melihat video CCTV kejadian pemukulan yang dilakukan oknum Paspampres di Solo. Dia pun merasa malu peristiwa itu terjadi di wilayahnya.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oknum anggota Paspampres bernama Hari Misbah itu sangat kasar. Gibran merasa malu karena lokasinya juga tak jauh dari rumahnya.

"CCTV sudah saya pegang juga. Jelas banget kejadiannya. Kasar banget. Sudah saya pegang videonya. Kejadiannya juga di dekat rumah saya. Bayangno, aku isin banget (bayangkan, saya malu banget). Tugasku melindungi warga," kata Gibran.

Gibran juga sudah menyimpan video CCTV itu sehingga tidak perlu khawatir jika tiba-tiba video tersebut hilang.

"Di CCTV kelihatan. Pokoknya, sudah saya simpan. Kalau tiba-tiba hilang atau apa, saya sudah menyimpan," ujarnya.

Selain itu, Gibran juga menilai masalah tersebut tidak boleh berhenti begitu saja. Dia menyayangkan permintaan maaf dilakukan setelah viral.

10. Gibran Serahkan ke Komandan Paspampres

Gibran ingin kasus ini benar-benar diselesaikan dan ada tindaka dari Komandan Paspampres. Untuk itu, Gibran pun menyerahkan penanganan oknum Paspampres itu kepada Komandan Paspampres.

"Bagi saya belum selesai. Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau nggak viral mereka nggak mungkin minta maaf," kata Gibran.

Namun dia tidak menjelaskan tindak lanjut yang akan dia lakukan. Menurutnya, kelanjutan kasus ditangani oleh komandan Paspampres.

"Itu urusannya komandan. Tanggung jawab saya melindungi warga saya yang dipukul," ungkap dia.

Gibran mengaku tidak terima peristiwa tersebut terjadi di Solo. Apalagi saat itu, Paspampres tidak sedang menjalankan tugas pengawalan.

"Saya nggak terima warga saya digituin. Dia nggak salah kok. Paspampresnya juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa," katanya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads