Menyambangi Rumah Masa Kecil Pahlawan Nasional Yos Soedarso di Salatiga

Menyambangi Rumah Masa Kecil Pahlawan Nasional Yos Soedarso di Salatiga

Ria Aldila Putri - detikJateng
Sabtu, 06 Agu 2022 14:40 WIB
Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga.
Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga. (Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng).
Salatiga -

Rumah bercat biru pucat bergaya lawas terlihat bersih dan terawat meski berada di tengah perkampungan padat penduduk di jantung Kota Salatiga, Jawa Tengah. Sepintas tidak ada yang istimewa, namun ternyata rumah itu adalah tempat tinggal masa kecil Yos Sudarso.

Rumah itu merupakan rumah keluarga Laksamana Madya TNI Yosaphat Soedarso atau yang lebih dikenal dengan nama Yos Soedarso. Jalan menuju rumah pahlawan Nasional itu cukup sempit. Jalannya hanya bisa dilewati oleh satu kendaraan roda dua.

Di rumah sederhana itu, Yos Soedarso lahir tahun 1925 dan menghabiskan masa kecilnya bersama kedua orang tua, serta adik lelakinya. Sebenarnya tidak banyak benda milik Yos Soedarso yang tersisa di rumah itu. Hanya ada dua foto yang menunjukan kegagahan seorang Yos Soedarso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu foto saat Yos Soedarso mengenakan seragam. Dan, satu foto lainnya merupakan foto Yos Soedarso bersama istri dan juga seorang bayi, anak Yos Soedarso

Sementara, di halaman rumah tampak sebuah papan yang menunjukan jika rumah ini merupakan rumah masa kecil Yos Soedarso lengkap dengan kisah kepahlawanannya. Papan itu dibuat oleh Pemkot Salatiga sebagai bentuk penghormatan terhadap Yos Soedarso.

ADVERTISEMENT
Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga.Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga. Foto: Ria Aldila Putri

Keponakan Yos Soedarso, Endang Rahayu Soekarnowati (47) mengatakan rumah itu telah mengalami beberapa kali renovasi usai pamannya meninggal dunia.

"Dulu rumahnya tidak seperti ini, dulu rumahnya gubuk lalu direnovasi oleh TNI AL sekitar tahun 1970-an. Dulu tidak seperti ini," kata Endang saat ditemui detikJateng di rumah tersebut, Jumat (5/8).

Endang mengaku, tidak pernah bertemu dengan sosok pamannya secara langsung. Namun, ia banyak mendengarkan cerita dari ayahnya jika pahlawan nasional itu merupakan sosok yang amat menyayangi keluarganya.

"Dulu bapak suka cerita, Pak Yos itu sosok yang sangat sayang sama keluarga, sama adiknya, ya bapak saya ini. Kalau dulu bapak dinakalin oleh teman-temannya pasti Pak Yos yang melindungi. Pak Yos juga dikenal sebagai sosok yang sangat pendiam dan tidak banyak omong," kenangnya.

Rumah dengan lantai ubin berwarna hitam itu saat ini ditinggali oleh Endang, satu orang anaknya, dan beberapa anak kos. Rumah itu memang Endang sewakan sebagai rumah kos. Sementara tiga orang anak Yos Soedarso hidup di Belanda dan di Jakarta. Hanya sesekali mereka mendatangi rumah ini.

"Dua anaknya Pak Yos itu di Belanda yang nomor 1 dan nomor 3. Kalau nomor 2 itu di Jakarta. Kalau yang Belanda itu sudah lama sekali tidak pernah ketemu sama saya, paling hanya teleponan saja. Kalau yang di Jakarta kadang memang masih suka pulang mampir ke sini," tuturnya.

Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga.Rumah pahlawan Yos Sudarso di Salatiga. Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng

Hendak Dijadikan Museum

Endang pun mengaku ada pihak yang meminta rumah ini dijadikan museum Yos Soedarso termasuk dari TNI AL. Namun, secara pribadi ia tidak setuju rumah keluarganya dibeli dan dijadikan museum.

"Sempat ada penawaran seperti itu rumah ini dijadikan museum tapi secara pribadi saya menolak karena ini rumah keluarga besar bukan rumah pribadi Pak Yos. Kalau dijadikan museum juga kurang tepat karena rumah ini sudah mengalami renovasi, saya juga tidak tahu kamar Pak Yos di mana, atau barang-barang Pak Yos, yang ada hanya foto saja. Sesuai amanat mbah, rumah ini dibiarkan sebagai rumah keluarga saja. Bukan soal materi tapi soal kenangan dan historinya," terangnya

Ia berharap kisah kepahlawanan Yos Soedarso dapat menginspirasi generasi muda sekarang untuk lebih mencintai bangsa Indonesia.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads