Putra Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir menegaskan ayahnya sudah menerima Pancasila sejak lama. Bahkan sejak dulu Abu Bakar menolak jika Pancasila ditarik ke arah anti-Islam.
"Soal bahwa Pancasila ditarik dengan anti-Islam, beliau menolak sejak dulu. Masalahnya ada pihak tertentu yang menarik Pancasila dengan pemahaman yang dibenturkan dengan Islam," kata Iim, sapaan Abdul Rochim saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, Pancasila yang diakui Abu Bakar Ba'asyir ialah sesuai dengan maksud para pendiri bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dipahami sesuai aslinya, sebagaimana maksud para pendiri bangsa, beliau tidak pernah ada masalah dari dulu," kata dia.
Bahkan menurutnya, Ponpes Al-Mukmin pun mengajarkan Pendidikan Kewarganegaraan kepada para santri. Namun dia menegaskan pendidikan yang diajarkan sesuai dengan referensi sejarah.
"Ngruki juga mengajarkan hal yang sama. Kita fahamkan dasar negara, ada PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Kita sesuai pemahaman asli dengan referensi sejarah," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki Sukoharjo Ustaz Abu Bakar Ba'asyir muncul dengan pernyataan mengejutkan. Dalam sebuah video viral, Abu Bakar Ba'asyir mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Seperti yang diunggah akun Facebook KataKita, Senin (1/8). Terlihat Ustaz Abu berbicara menggunakan mikrofon.
"Indonesia berdasar Pancasila itu mengapa disetujui ulama. Karena dasarnya tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini pun pengertian saya terakhir," kata Abu Bakar dalam video.
Abu Bakar pun mengakui dulunya dia menganggap Pancasila adalah syirik. Namun saat ini pandangannya berubah. Menurutnya, tidak mungkin para ulama pendiri bangsa menyetujui Pancasila jika memang dianggap syirik.
"Dulunya saya, Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, nggak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu nggak mungkin. Karena ulama itu mesti niatnya ikhlas," ujarnya.
Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, membenarkan adanya video yang beredar tersebut. Menurutnya, video diambil sekitar tiga bulan lalu.
"Betul, itu video sudah cukup lama, sekitar tiga atau empat bulan lalu," kata Iim saat dihubungi detikJateng, Selasa (2/8).
Baca juga: Abu Bakar Ba'asyir Kini Menerima Pancasila |
(aku/mbr)