Sering Nyeri di Dada-Punggung? Kenali Gejala Kanker Paru Menurut Dokter

Sering Nyeri di Dada-Punggung? Kenali Gejala Kanker Paru Menurut Dokter

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 02 Agu 2022 06:30 WIB
Doctors physical examination for screening lung cancer
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sittithat tangwitthayaphum)
Solo -

Tanggal 1 Agustus diperingati sebagai Hari Kanker Paru-paru Sedunia sejak 2012. Apa itu kanker paru-paru? Berikut ini sederet hal mengenai kanker paru-paru, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahannya menurut dokter spesialis paru dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro di Klaten.

1. Tentang Kanker Paru-paru

Dalam artikelnya yang berjudul Rokok dan Kanker Paru di laman resmi RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, soeradji.id, dr Bambang Sumantoro Sp P menjelaskan kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat atau abnormal di dalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu sendiri.

Jika dibiarkan, dokter spesialis paru itu menuliskan, pertumbuhan sel yang abnormal itu dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati atau otak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyakit kanker paru pada umumnya hanya menimbulkan sedikit gejala saat proses berkembangnya. Artinya, pasien jarang didiagnosis atau dirawat pada masa awal mengidap kanker paru sehingga seringnya sudah sangat terlambat untuk diobati.

2. Penyebab Kanker Paru-paru

Dokter Bambang Sumantoro menerangkan penyebab kanker paru yang paling besar ialah adalah kebiasaan merokok. Namun, hanya sekitar 10 persen perokok terserang penyakit tersebut.

ADVERTISEMENT

Selain kebiasaan merokok, kanker paru juga bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak sehat, terutama kondisi udaranya yang telah terkontaminasi zat-zat polutan. Zat-zat polutan itu bisa dari asap pembakaran, asap kendaraan, asap rokok, maupun polusi udara yang disebabkan oleh zat asbes.

Kanker paru juga bisa disebabkan oleh penyakit paru seperti TBC dan Pneumonia. Dua jenis penyakit ini disebut dapat mengakibatkan luka pada jaringan sel organ paru-paru dan memicu terjadinya pertumbuhan sel yang abnormal di dalam rongga tersebut.

3. Jenis Penyakit Paru-paru:

Menurut dokter Bambang Sumantoro setidaknya ada empat jenis penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, yaitu batuk, asma, bronchitis, dan pneumonia. Berikut penjelasannya.

1. Batuk

Batuk merupakan salah satu gangguan pada tenggorokan, paru, atau bronkus (saluran pipa udara yang masuk ke paru).

2. Asma

Istilah asma sering digunakan untuk menggambarkan kondisi sulit bernapas atau sesak napas karena adanya penyempitan pada pembuluh tenggorokan. Gejala asma di antaranya suara napas yang mengikik dengan atau tanpa sesak napas. Batuk dengan lendir atau batuk kering bisa menjadi pertanda asma.

3. Bronchitis

Bronchitis biasanya ditandai dengan batuk berlendir yang berlangsung dalam jangka waktu lama bahkan sampai bertahun-tahun. Penyakit ini sangat rentan terhadap para perokok berat dan lansia.

4. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi paru yang sudah akut. Infeksi ini sering terjadi setelah penyakit pernapasan lain seperti campak, batuk rejan, influenza, asma, bronchitis, atau penyakit lainnya.

4. Gejala Kanker Paru-paru

Gejala kanker paru hanya akan muncul saat stadium lanjut, bisa memakan waktu bertahun-tahun dari masa awalnya. Jika kamu merasakan beberapa gejala di bawah ini, segeralah periksa ke dokter.

  • Batuk yang lama pada perokok.
  • Kesulitan bernapas (napas pendek).
  • Batuk mengeluarkan darah (meski sedikit).
  • Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis).
  • Nyeri di dada, bahu, dan punggung
  • Suara yang berubah dari biasanya
  • Batuk lebih dari dua minggu pada orang yang tidak merokok.
  • Susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makan berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah

5. Upaya Mencegah Kanker Paru-paru

Menurut dokter Bambang Sumantoro, setidaknya ada lima upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker paru. Kelima cara ini terbilang mudah dan sederhana asalkan kamu konsisten dalam menerapkannya.

  • Olah raga rutin
  • Meminimalkan pikiran berat yang bisa memicu stres
  • Jaga pola makan
  • Istirahat yang teratur
  • Pakai masker di lingkungan yang udaranya tidak sehat.



(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads