Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meresmikan kawasan terpadu nusantara (KTN) di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Di lahan seluas 10 hektar di lereng Gunung Sindoro tersebut akan dimanfaatkan untuk program reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi BNPT atau mantan narapidana terorisme.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan KTN ini dibuat di lima provinsi di Indonesia, yakni Jatim, Jabar, Jateng, NTB dan Sulteng. KTN dikonsep dengan mengembangkan tiga aspek yakni ekonomi, edukasi dan pariwisata.
"Jadi kalau melihat lingkungan alam yang ada di Desa Bansari ini tiga aspek tersebut bisa terpenuhi karena daerah ini tujuan wisata juga. Jadi pemilihan Desa Bansari ini adalah sesuatu yang sangat tepat dan memiliki nilai yang sangat tinggi untuk dapat dipadukannya tiga aspek yang kami kedepankan," kata Boy Rafli saat menyampaikan sambutan dalam peresmian KTN di kawasan Embung Bansari, Rabu (27/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga aspek tersebut, katanya, merupakan pendekatan yang diyakini pada akhirnya bisa mereduksi radikalisasi yang berkembang. Program tersebut dikembangkan bagi narapidana kasus terorisme yang selesai menjalani hukuman.
"Ideologi terorisme adalah ideologi musuh bersama atau musuh agama, karena karakternya pertama ideologi terorisme adalah anti dengan konstitusi negara, anti dengan ideologi negara Pancasila, bersifat transnasional. Kemudian menghalalkan segala cara termasuk cara-cara kekerasan dalam pencapaian tujuan dan kemudian juga dia anti kepada kemanusiaan dan bersifat eksklusif, intoleran dan radikal," tegasnya.
Menurut Boy Rafli, dalam upaya meminimalisasi atau mengeliminasi ancaman potensi terorisme, BNPT dalam UU Nomor 5/2018 mendapatkan mandat untuk pencegahan.
"BNPT berupaya agar bisa bekerja pada tingkat hulu, semangat ideologi kebencian ini, ideologi yang berbasis kekerasan ini tidak menjadi bagian yang dipilih oleh masyarakat kita," ujarnya.
"Dengan kawasan KTN ini yang memang konsepnya adalah bidang ekonomi, terutama UMKM dan lebih khusus lagi adalah mengembangkan pertanian dengan bekerja sama dengan pihak koperasi yang kemudian mitra kami, mitra BNPT itu masuk menjadi anggota koperasi," imbuh Boy.
Boy berharap dengan konsep ini, kemandirian ekonomi di kalangan mantan narapidan terorisme akan lebih bisa tercapai. Hal ini disebutnya mengurangi potensi mereka untuk kembali melakukan kejahatan yang sama.
"Kalau menjadi lagi residivis kita lagi yang repot, banyak lagi masyarakat yang terpapar, banyak lagi orang yang menjadi korban, tidak habis-habis. Ikhtiar ini tentunya bukan satu-satunya, tetapi ini sebuah upaya yang lebih komprehensif yang coba diterapkan BNPT dengan melibatkan semua pihak," pungkasnya.
(aku/ahr)