Jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya yang terus meningkat berdampak pada peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas. Banyak mengguna kendaraan yang tidak tertib yang berujung pada kecelakaan.
Melihat kendaraan tabrakan atau serempetan menjadi pemandangan sehari-hari. Tak jarang, kecelakaan tersebut menyebabkan korban terluka atau bahkan meninggal dunia.
Saat melihat kejadian kecelakaan, sebaiknya kita memang berhenti untuk memberikan pertolongan kepada korban. Namun sebaiknya kita juga mengetahui teknik memberikan pertolongan agar luka yang mungkin diderita korban tidak semakin parah.
Dalam buku saku pertolongan pertama pada kecelakaan berjudul Jadilah Penolong Kecelakaan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melihat adanya kecelakaan lalu lintas.
Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menolong korban kecelakaan.
1. Pastikan Kondisi Korban
Langkah paling awal yang harus dilakukan adalah mengetahui kondisi korban, masih hidup ataukah meninggal dunia. Adapun yang harus dilakukan di langkah pertama ini adalah"
- Pastikan korban dalam kondisi sadar atau tidak
- Dengar dan rasakan embusan napas korban dengan cara mendekatkan telinga ke hidung dan mulut korban. Deteksi napas juga bisa dilakukan dengan melihat gerakan di dada korban.
- Periksa kuku korban dengan cara menekannya hingga berwarna putih. Jika kuku tidak kembali merah saat tekanan dilepas, kemungkinan korban telah meninggal.
2. Cek Kesadaran
Setelah dicek dan ternyata korban masih bernapas, kita perlu untuk mengetahui tingkat kesadaran korban.
Korban yang sadar sepenuhnya akan mampu merespon dan berkomunikasi dengan aktif.
Namun ada pula korban yang menurun kesadarannya. Dia hanya bisa merespon panggilan saja.
Selain itu, ada juga korban yang kesadarannya sudah jauh menurun dan hanya bisa merespon rasa nyeri dengan erangan.
Sedangkan korban yang pingsan tidak akan merespon semua rangsang, baik suara maupun rasa nyeri.
3. Cek Saluran Napas Korban yang Tidak Sadar
Saat korban ternyata dalam kondisi tidak sadar, kita harus memastikan bahwa pernapasannya tidak tersumbat. Sumbatan jalan napas bisa berujung pada kematian.
Jalan napas yang tersumbat biasanya akan terdeteksi dengan suara mendengkur atau suara mirip orang berkumur. Jika menemukan kondisi itu, maka yang harus dilakukan adalah:
- Cek kemungkinan adanya cedera leher atau kepala
- Jika tidak ada cedera leher atau kepala, membuka jalan napas bisa dilakukan dengan menengadahkan kepada korban.
- Namun, jika ada cedera leher dan kepala, cara membuka jalan napas yang aman adalah dengan mendorong korban untuk membuka rahang.
- Jika ada suara mirip orang berkumur, kemungkinan ada cairan atau darah yang menyumbat jalan napas. Miringkan tubuh korban agar sumbatan itu mengalir ke luar.
4. Hentikan Pendarahan
Luka yang biasa timbul saat kecelakaan biasanya mengakibatkan pendarahan. Pendarahan harus dihentikan agar tidak berakibat fatal.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Tekan langsung di bagian yang pendarahan, bisa dengan kain atau benda lain yang kuat
- Jangan sembarangan menaruh benda di luka yang mengalami pendarahan, seperti mengoleskan oli atau minyak rem.
- Sebisa mungkin memposisikan bagian yang pendaraan lebih tinggi daripada jantung
- Pertahankan balut tekan hingga memperoleh pertolongan medis
(ahr/aku)