.webp)
Seekor kebo bule keturunan kerbau Kyai Slamet milik Keraton Kasunanan Surakarta mati. Kerbau bernama Nyai Apon itu sudah dua hari sakit sebelum akhirnya meninggal pada Kamis (21/7) pagi.
Srati atau perawat kebo bule, Heri Sulistyo mengatakan hewan itu memang terlihat tidak sehat dan tidak mau makan selama dua hari. Kemudian kerbau ditemukan mati di kandang Alun-alun Kidul sekitar pukul 06.00 WIB.
"Sudah sakit dua hari, nggak mau makan. Sudah tua juga, paling tua di sini, 20-an tahun. Mati sekitar pukul 06.00 WIB," kata Heri kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian petugas secara bersama-sama menggali tanah di kandang kerbau di sisi barat untuk tempat kerbau dikuburkan. Prosesi penguburan dilakukan pada malam harinya.
"Dikuburnya malam, soalnya menggali tanah ini lama, harus dalam dan besar, sekitar 2 meteran," ujarnya.
Dengan matinya seekor kerbau tersebut, kini jumlah kebo bule di Alun-alun Kidul tinggal berjumlah 18 ekor.
"Jumlah 19 ekor, mati satu ini jadi 18 ekor," ungkapnya.
Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KP Dani Nur Adiningrat, membenarkan kerbau mati pada Kamis (21/7) dan langsung dikubur pada malam harinya. Kerbau bernama Apon itu berusia sekitar 20 tahun.
"Memang mati satu, betina, umur 20-an tahun," kata Dani saat dihubungi detikJateng, Jumat (22/7/2022).
Kebo bule merupakan satwa koleksi Keraton Solo. Selama ini kebo bule selalu dikirab pada malam pergantian tahun Jawa atau yang dikenal dengan sebutan malam 1 Suro.
(ahr/mbr)
