Wanita yang menikah dengan anggota TNI secara otomatis juga tergabung dalam organisasi istri anggota TNI. Dengan demikian, istri TNI diharapkan mampu memberikan dukungan terhadap tugas suaminya sebagai abdi negara.
Selain itu, dengan bergabung di organisasi istri anggota TNI, istri TNI juga dapat mengembangkan potensi dirinya melalui berbagai aktivitas di organisasi tersebut. Apa saja organisasi istri TNI itu?
Dikutip dari laman resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani), ada empat organisasi istri TNI. Yaitu, Persit Kartilka Chandra Kirana, PIA Ardhya Garini, Jalasenastri, dan Dharma Pertiwi. Berikut penjelasan organisasi istri TNI tersebut satu per satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, Persit Kartika Chandra Kirana. Persit adalah kependekan dari Persatuan Istri Tentara. Organisasi Persit Kartika Chandra Kirana berawal dari pembentukan Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT).
Organisasi PKIT didirikan di Purwakarta Jawa Barat oleh Ratu Aminah pada 3 April 1946. Tanggal pendirian PKIT inilah yang kini diperingati sebagai hari jadi Persit Kartika Chandra Kirana. Persit Kartika Chandra dipimpin oleh istri pimpinan TNI AD secara fungsional.
Kedua, PIA Ardhya Garini. PIA adalah kependekan dari Persatuan Istri AURI atau Angkatan Udara Republik Indonesia. Di Solo, Persatuan Istri TNI AU pertama didirikan di Pangkalan Udara Panasan pada 1950. Organisasi itu diberi nama PERSIT AURI.
Sejak itu, organisasi istri TNI AU dibentuk di beberapa daerah lain seperti Bandung dan Jakarta. Dalam sebuah konferensi di Bandung pada 1956, organisasi-organisasi tersebut bersepakat menyatukan diri dalam kepengurusan tingkat nasional bernama Persatuan Istri AURI (PIA). Satu dekade kemudian, PIA menambahkan namanya jadi PIA Ardhya Garini.
Ketiga, Jalasenastri. Jalasenastri adalah organisasi para istri anggota TNI Angkatan Laut (AL). Sejarahnya Jalasenastri hampir mirip dengan PIA Ardhya Garini, yaitu berawal dari organisasi tingkat daerah dengan nama yang berbeda-beda.
Pada 1957, organisasi istri TNI AL dari beberapa daerah itu menggabungkan diri dalam satu kepengurusan tingkat nasional dalam sebuah konferensi pada 1957. Kini, kepengurusan pusat Jalasenastri ada di Jakarta. Jalasenastri juga memiliki kepengurusan di tingkat daerah. Yaitu, Jalasenastri Armabar di Jakarta dan Jalasenastri Armatim di Surabaya.
Keempat, Dharma Pertiwi. Dharma Pertiwi adalah induk yang menaungi seluruh organisasi istri TNI AD, AU, dan AL yang sudah disebutkan di atas. Dikutip dari laman resminya, kiprah Dharma Pertiwi dimulai dari Operasi Pertiwi di Irian Barat pada 1963.
Dalam Operasi Pertiwi itu, para istri tentara aktif dalam berbagai kegiatan sosial di kawasan tersebut. Nama operasi bersejarah dari para istri TNI itulah yang kemudian diabadikan menjadi nama organisasi istri TNI dari tiga matra. Sebelum reformasi, Dharma Pertiwi juga beranggotakan istri anggota Polri.
(dil/sip)