Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebut 5 bulan serangan Rusia ke Ukraina membuat ratusan anak meninggal. Hamianin juga bercerita bahwa selama 150 hari serangan dari Rusia hanya berhenti satu hari saja, yaitu saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ukraina.
Hamianin awalnya menyebut serangan Rusia ke Ukraina membuat ratusan ribu warga Ukraina terluka, 10 ribu warga sipil meninggal dunia dan ratusan anak meregang nyawa. Tak hanya itu, jutaan warga Ukraina terpaksa harus bermigrasi karena tempat tinggalnya rusak akibat serangan Rusia.
"Sudah 150 hari (serangan Rusia ke Ukraina). Situasi terkini sudah bisa kita simak di media massa. Tetapi secara umum bahwa ratusan anak-anak menjadi korban meninggal dan 10 ribu warga Ukraina sipil juga menjadi korban," katanya usai mengisi acara Ambassadorial Lecture yang bertajuk 'The Ukrainian Questions in Global Politics' yang digelar di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Kabupaten Sleman, DIY, Senin (18/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, ratusan ribu yang ada di Ukraina, warga Ukraina terluka. Jutaan orang di Ukraina juga harus mengungsi karena rumah atau kawasan (tempat tinggal) rusak karena diserang (Rusia)," lanjut Hamianin.
Menurutnya, banyak pemimpin negara telah menyampaikan dukungan terhadap Ukraina. Namun dia menilai saat ini yang diperlukan adalah langkah konkret untuk menciptakan perdamaian.
"Yang paling diharapkan adalah rencana yang konkret, instrumen yang konkret dan agenda yang konkret," ujarnya.
Pasalnya, tidak ada pemimpin negara yang bisa menghentikan Rusia. Tak hanya itu, Hamianin menilai bahwa serangan Rusia ke Ukraina sudah terencana.
"Karena sebenarnya tidak ada satu pun pemimpin negara tidak ada satu pun negara yang dapat menghentikan tindakan diktator dari Putin (Presiden) Rusia. Serangan yang saat ini terjadi sebenarnya sudah direncanakan selama bertahun-tahun ke belakang," ucapnya.
Hamianin kemudian menceritakan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina sempat terhenti satu hari. Serangan tersebut berhenti saat Presiden Jokowi (Jokowi) melakukan kunjungan ke Ukraina.
"Sejak 24 Februari sampai hari ini, setiap hari ada warga sipil yang meninggal akibat serangan Rusia kepada Ukraina. Kecuali satu hari yaitu saat Presiden Jokowi mengunjungi Ukraina," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi berkunjung ke Ukraina pada Rabu (29/6) waktu setempat. Presiden Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina. Jokowi mengatakan kedatangannya merupakan wujud kepedulian Indonesia kepada Ukraina.
"Jauh-jauh datang ke Ukraina dan menemui Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, saya tidaklah sekadar berkunjung. Kedatangan saya adalah perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap situasi di Ukraina," tulis Jokowi melalui Instagramnya, Kamis (30/6).
Jokowi meminta agar perdamaian tidak pernah luntur. Dia mengaku menawarkan diri membawa pesan dari Zelenskyy ke Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Spirit perdamaian jangan pernah luntur. Dalam kaitan ini, saya datang menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi pula," tuturnya.
(rih/apl)