Beredar Video Kurir Terobos Aliran Sungai Mondo Banjarnegara Demi Antar Paket

Beredar Video Kurir Terobos Aliran Sungai Mondo Banjarnegara Demi Antar Paket

Uje Hartono - detikJateng
Senin, 18 Jul 2022 17:15 WIB
Tidak adanya jembatan yang menghubungkan Dusun Punggung, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, membua siswa harus seberangi sungai saat berangkat dan pulang sekolah.
Warga dan anak sekolah saat menyebrangi Sungai Mondo di Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Senin (18/7/2022). (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

Sebuah video dengan narasi pengantar paket terharu melihat warga menerobos aliran sungai gegara tak ada jembatan, viral di media sosial. Berikut ini informasi selengkapnya.

Dalam video berdurasi 20 detik yang diupload akun Instagram @banjarnegaraterkini ini terlihat pengantar paket hendak mengantar bungkusan warna hitam. Di video tersebut juga terlihat salah seorang warga menggendong anak kecil saat menyeberangi sungai.

"Terharu, seorang kurir paket membagikan kisah pengalamannya mengirim paket ke sebuah tempat yang harus melewati aliran sungai untuk bisa sampai ke tempat tujuan," tulis caption dalam akun @banjarnegaraterkini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingan tersebut, lokasi berada di Dusun Punggung Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan Banjarnegara.

Saat detikJateng mendatangi lokasi, Senin (18/7/2022) kejadian tersebut berada di Sungai Mondo yang merupakan perbatasan Desa Lebakwangi dan Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara.

ADVERTISEMENT

"Benar, di sini yang kemarin viral di media sosial," kata Saryono, salah seorang warga Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara saat ditemui di Sungai Mondo, Senin (18/7/2022).

Ia juga membenarkan hingga saat ini belum ada jembatan yang menghubungkan antara Desa Duren dan Desa Lebakwangi. Sehingga sebagian warga Duren harus menyeberangi sungai setiap hari untuk beraktivitas.

"Dari dulu belum ada jembatan. Kami memang warga Desa Duren, tetapi semua aktivitas ikut Desa Lebakwangi. Seperti acara selamatan, ke pasar, sekolah dan lain-lain," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Duren, Rasmanto, menyebut ada sembilan KK yang tinggal di dusun tersebut. Pihaknya juga mengaku pernah merencanakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Lebakwangi dan Desa Duren serta Desa Kebutuhjurang. Namun, anggaran jembatan tersebut hingga Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar.

"Kami sudah pernah merencanakan pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga desa. Desa Lebakwangi, Duren dan Kebutuhjurang. Tapi anggarannya sangat besar antara Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. Padahal hanya ada sembilan KK. Lha warga kami yang lain bagaimana," bebernya.

Untuk akses sembilan KK tersebut, pihaknya sudah membangun jalan pada tahun 2021 lalu. Melalui Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0704 Banjarnegara.

"Sebagai gantinya, sudah dibangun jalan sampai ke dusun itu. Melalui TMMD tahun 2021 kemarin," terangnya.




(sip/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads