Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas nasional tertinggi menurut survei Parameter Politik Indonesia. Ganjar memperoleh dukungan sebanyak 25,4 persen, diikuti Prabowo Subianto dengan 19 persen dan Anies Baswedan dengan 17,8 persen.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkap Ganjar memuncaki elektabilitas Capres 2024 lantaran sosoknya disukai masyarakat karena kinerjanya yang sudah terbukti. Ia mengulas sebanyak 26,2 persen responden menyatakan Ganjar memiliki kinerja yang terbukti. Sementara itu, 24,4 persen dukungan muncul karena Ganjar merakyat, dan 14 persen lainnya menyatakan Ganjar orang yang baik.
"Ganjar Pranowo dipilih karena dianggap terbukti kinerjanya di Jateng 26,2 persen masyarakat mengatakan seperti itu," jelas Adi dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menambahkan penilaian positif dari pendukung Ganjar muncul karena beberapa faktor, antara lain Ganjar dianggap sering melakukan blusukan di Jateng, sehingga dekat dengan kalangan masyarakat.
"Pak Ganjar itu dinilai berkinerja baik, kemudian dianggap merakyat suka blusukan lah kira-kira begitu dekat dengan masyarakat, dan ketiga adalah orangnya baik," kata Adi.
Selain itu, Ganjar dinilai tegas dalam memimpin. Figur Ganjar yang baik hati dan kerap membantu orang-orang kecil, tutur Adi, juga disukai masyarakat.
![]() |
"Tiga posisi penting yang membuat positioning Pak Ganjar mendapatkan hati pemilihnya di saat ini. Itu kita tanya kepada mereka yang memilih Pak Ganjar andai Pilpres dilakukan hari ini," papar Adi.
Sebagai informasi, survei dilakukan pada 15-29 Juni 2022 dengan metode teleponing menggunakan kuisioner yang dilakukan enumerator terlatih. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun sampel terdiri dari 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel diambil dengan metode simple random sampling dari 10.000 data target yang telah dipilih secara random.
Simak Video 'Survei PPI: Elektabilitas Ganjar Masih di Atas Prabowo-Anies':