Pasar Kliwon Solo, Kecamatan 'Tumbal' Zonasi PPDB SMA

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 05 Jul 2022 18:34 WIB
Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Selasa (5/7/2022). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng)
Solo -

Rasa cemas masih ada di benak Permata Nada, warga Kelurahan Kauman, Pasar Kliwon, Solo. Adik Permata belum dapat sekolah usai gagal lolos PPDB SMA jalur zonasi yang hasilnya diumumkan kemarin, Senin (4/7).

SMA terdekat dari Kauman ialah SMAN 2, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang berjarak 1,7 km. Namun jarak yang sebenarnya terbilang dekat itu masih kalah dengan peserta lain.

"Yang paling dekat itu di SMA 2 itu. Hari kedua masih di peringkat 120, kemudian turun terus, akhirnya hilang, nggak dapat sekolah," kata Permata saat dijumpai di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Selasa (5/7/2022).

Kini dia masih mengupayakan agar adiknya bisa masuk ke SMAN 2 Solo yang membuka kelas virtual untuk warga Pasar Kliwon. Namun di sisi lain, dia sangsi dengan kualitas kelas virtual dibandingkan tatap muka.

"Kalau saya penginnya tatap muka. Kalau virtual apakah kualitasnya bisa sama dengan yang belajar tatap muka? Pilihan lainnya tentu harus ke swasta, karena PPDB sudah tutup," ujarnya.

Permata hanyalah salah satu dari ratusan warga Pasar Kliwon yang gagal dalam PPDB. Meskipun, hasil ini sebenarnya sudah bisa diprediksi karena sudah terjadi bertahun-tahun.

Jika dilihat secara umum, 17 SMA/SMK di Solo memang tidak sebanding dengan jumlah SMP negeri yang berjumlah 27 sekolah. Dari data Dinas Pendidikan Solo, tahun ini ada hampir 11 ribu lulusan SMP negeri dan swasta.

Sementara kuota SMA/SMK negeri di Solo hanya bisa menampung sekitar separuhnya. Sehingga sisanya harus masuk ke sekolah swasta.

Cuma 1 SMK Negeri

Permasalahan zonasi ini masih sama, yaitu tak ada SMA negeri yang berada di Pasar Kliwon. Kecamatan seluas 4,82 km persegi ini hanya memiliki satu sekolah negeri, yakni SMKN 1 Solo. Sekolah swasta pun hanya ada sedikit, seperti SMA MTA, SMA Diponegoro, SMA Islam 1 dan SMK Kasatriyan.

Untuk bisa masuk ke SMA/SMK negeri, warga Pasar Kliwon harus bersaing melalui PPDB jalur prestasi. Pilihan lainnya ialah SMAN 1 Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang tetap saja harus bersaing dengan warga yang jarak rumahnya lebih dekat.

Sejak masa Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, wacana pemindahan SMAN 2 Solo ke Pasar Kliwon muncul sebagai salah satu solusi. Namun masalah lahan hingga pandemi COVID-19 menjadi kendala hingga tak kunjung terealisasi.

Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi mengatakan, sebetulnya saat Pemkot Solo sudah menyiapkan lahan seluas 3 ribu meter persegi di Mojo, Pasar Kliwon untuk didirikan gedung SMA. Namun ternyata luas lahan tersebut dirasa kurang ideal untuk sekolah.

"Kita sudah ada tempat sebenarnya, tapi katanya harus 4 ribu sekian meter persegi," kata pria yang akrab disapa Roni itu.

Beberapa solusi di munculkan. Simak di halaman selanjutnya..




(aku/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork