Sejumlah pimpinan Aksi Cepat Tanggap (ACT) disebut menerima mobil mewah dinas. President ACT Ibnu Khajar menjelaskan mobil mewah itu dibeli sebagai inventaris lembaga.
"Kendaraan mewah dibeli tidak untuk permanen, hanya untuk tugas ketika dibutuhkan, untuk menunaikan program. Jadi semacam inventaris, bukan menetap di satu orang," ujar Ibnu dalam konferensi pers, seperti yang dilansir detikNews, Senin (4/7/2022).
Mobil dinas mewah untuk pimpinan ACT diungkap dalam hasil investigasi majalah Tempo yang bertajuk 'Kantong Bocor Dana Umat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu mengatakan kendaraan mewah itu digunakan untuk beberapa hal, di antaranya demi memuliakan para tamu. Selain itu mobil mewah itu juga dipakai untuk masuk ke daerah-daerah tertentu saat melaksanakan program.
"Sebelumnya diberitakan, tentang mobil Alphard. Ini dibeli lembaga untuk memuliakan tamu kami seperti ustaz, tamu yang datang dari bandara, digunakan untuk jemput mereka. Kendaraan ini lebih maksimal untuk membantu masyarakat. Termasuk untuk masuk ke daerah-daerah, untuk operasional tugas kami di lapangan," urai Ibnu Khajar.
Selain itu Ibnu Khajar mengungkap kendaraan mewah, seperti mobil Alphard, Pajero, hingga Honda CRV, telah dijual pada Februari 2022. Dana hasil penjualan mobil tersebut digunakan untuk menutupi kewajiban lembaga.
"Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CR-V), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya karena kendaraan dijual awal Februari," jelas Ibnu.
"Karena ini sifatnya inventaris, jika lembaga butuh, ya dijual untuk dana program, ini semua diatur manajemen untuk beli inventaris dan kapan dijual," pungkas dia.
(sip/apl)