Lagi, Bangkai Kambing Ditemukan di Sungai Semarang

Lagi, Bangkai Kambing Ditemukan di Sungai Semarang

Ria Aldila Putri - detikJateng
Jumat, 01 Jul 2022 20:18 WIB
Bangkai kambing terbungkus karung plastik di temukan di sungai Sedoyen, Semarang.
Bangkai kambing terbungkus karung plastik di temukan di sungai Sedoyen, Semarang. (Foto: Dok Polsek Bawen )
Semarang -

Warga di Dusun Sumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang menemukan bangkai kambing di sungai. Bangkai kambing yang ditemukan di Sungai Sedoyen, pada Rabu (29/6/2022) lalu sekitar pukul 17.00 WIB dalam kondisi terbungkus karung plastik.

Diduga bangkai itu terbawa arus sungai wilayah Bandungan yang berhenti di sungai wilayah Poncoruso, Bawen. Warga yang menemukan bangkai kambing langsung menghubungi polisi agar segera ada tindakan. Kapolsek Bawen AKP Solekhan, membenarkan adanya temuan bangkai tersebut.

Solekhan menerangkan bahwa pihaknya sudah mengevakuasi bangkai kambing bersama warga setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin kita ke TKP dan sudah dievakuasi kita kubur, dan kita kasih imbauan warga supaya kalau ada binatang ternaknya mati jangan dibuang ke sungai karena bisa mengganggu LH (lingkungan hidup). Lebih baik dikubur, kalau ada binatangnya yang sakit lapor aparat setempat atau dinas terkait biar bisa ditangani dengan benar," jelasnya ketika dihubungi detikJateng, Jumat (1/7/2022).

Ditanya terkait penyebab matinya kambing-kambing tersebut, Solekhan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikannya.

ADVERTISEMENT

"Sementara ini belum diketahui (penyebab kematiannya) ya mungkin bisa sakit biasa atau memang ada dugaan PMK. Sekarangkan lagi viral kaitan PMK, mungkin bisa masyarakat saat ini pada panik kalau ada binatangnya yang sakit, lebih-lebih mau Idul Adha takut binatangnya jadi murah," terangnya

Pihaknya berharap masyarakat tidak panik apabila mendapati hewan ternaknya terindikasi ataupun sudah sakit karena PMK. Masyarakat diminta untuk segera melaporkan hal tersebut kepada aparat setempat.

"Jika ada yang terindikasi PMK bisa lapor ke pak Babhin, kepala desa dan dinas peternakan atau pertanian, nanti dari dinas terkait akan melakukan pengobatan dan atau penanganan," tuturnya.

"Masyarakat juga membatasi akses keluar masuk ke dalam kandang. Hal ini dikhawatirkan ada ternak yang sakit karena PMK manusia bisa menularkan virus ke kandang lainnya. Virusnya bisa saja terbawa dan menular ke hewan ternak yang masih sehat," imbaunya.

Sebelumnya, warga Semarang juga sempat dihebohkan dengan temuan bangkai puluhan kambing di Sungai Serang. Diduga kambing itu mati karena sakit dan bangkainya sengaja dibuang di sungai.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads