Server Eror, Siswa di Wonogiri Tak Bisa Daftar SMK Via Jalur Domisili

PPDB Jateng 2022

Server Eror, Siswa di Wonogiri Tak Bisa Daftar SMK Via Jalur Domisili

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 30 Jun 2022 20:21 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Kisruh PPDB Sistem Zonasi (Zaki Alfarabi/detikcom)
Foto: Ilustrasi PPDB Jateng (Zaki Alfarabi/detikcom)
Wonogiri -

Sejumlah siswa di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri mengeluhkan tidak bisa mendaftarkan diri ke SMK Negeri 1 Puhpelem melalui jalur domisili. Server pendaftaran error dan alamat mereka terbaca jauh dari alamat sebenarnya.

"Permasalahan itu (pendaftaran di SMK 1 Puhpelem) muncul saat pendaftar memasukkan alamat domisili di titik yang tepat. Namun, saat mengkonfirmasi ulang titik domisili anak-anak bergeser," kata pendamping orang tua siswa, Muhamat Eko Setiyono, Kamis (30/6/2022).

Eko mengatakan saat dicek ulang titik domisili pendaftar ada yang bergeser ke kecamatan lain, bahkan ada yang bergeser hingga Jakarta. Orang tua atau pun wali siswa yang memiliki keluhan serupa pun mendatangi SMKN 1 Puhpelem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para orang tua mendapatkan informasi kalau ada error yang terjadi di sistem. Hal itu tidak bisa diperbaiki oleh sekolah dan harus melalui provinsi. Padahal itu anak asli Puhpelem," terang dia.

Salah satu orang tua siswa, Dwiningsih, mengatakan seharusnya putranya bisa mendaftar melalui jalur domisili, karena alamat rumahnya berada di wilayah Gedangan, Desa Puhpelem. Namun, saat terjadi eror, alamat pindah ke Kecamatan Sidoharjo.

ADVERTISEMENT

"Karena tidak bisa daftar jalur zonasi, akhirnya mendaftar lewat jalur prestasi. Ada sekitar lima orang yang nasibnya sama. Ya takut anak saya tidak bisa masuk sekolah itu, karena potensi tidak lolos penerimaan," kata Dwi.

Dwi mendapat opsi atau pemberitahuan jika anaknya bisa mendaftar ke SMAN 1 Purwantoro. Namun Dwi keberatan jika anaknya harus bersekolah di sana, karena jaraknya cukup jauh.

"Kalau sekolahnya dekat bisa ngirit. Kalau sekolah jauh ada tambahan biaya di perjalanan, yang dekat ada kok harus yang jauh. Anaknya penginnya di SMKN 1 Puhpelem," kata dia.

Terpisah, Kepala SMKN 1 Puhpelem, Nanang Nurdiyanto membenarkan adanya beberapa orang tua siswa yang menanyakan permasalahan itu ke pihak sekolah. Dia mengatakan selain jalur zonasi masih ada jalur prestasi dan jalur afirmasi.

Terkait keluhan soal zonasi ini, Nanang menyebut pihak sekolah sebatas operator, sedangkan sistem dibuat oleh provinsi. Dia menerangkan pihak sekolah hanya menginput data alamat siswa. Operator bersama siswa memastikan alamat yang diinput di sistem memang sudah tepat dengan peta yang muncul.

"Tapi tiba-tiba ada orang tua siswa ke sini (sekolah). Rumahnya menjadi jauh, ada yang ke Jatisrono bahkan Jakarta. Kami tidak tahu pasti kenapa bisa menjadi seperti itu," ungkap Nanang.

Nanang menuturkan, pihaknya tidak bisa membuka pilihan untuk mengedit lokasi di server yang tersedia. Sehingga sekolah masih menunggu petunjuk dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah terkait permasalahan itu.

"Kami menunggu petunjuk dari provinsi. Apakah diberi kesempatan untuk mengedit itu. Kalau besok ada lampu hijau untuk dibuka dan diedit, akan kami tepatkan titiknya," ujar dia.

Nanang menyebut pihaknya membuka kuote 216 siswa di penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022. Pihak sekolah menambah satu rombongan belajar Jurusan Pemasaran untuk mengantisipasi agar siswa domisili terdekat bisa masuk ke sekolah.

"Kami tambah karena berdasarkan informasi pada tahun lalu ada permasalahan yang mirip. Calon siswa yang dekat dengan sekolah tidak diterima. Saya sendiri baru sejak Januari tugas di sini. Namun ternyata masih ada kendala juga," kata Nanang.




(ams/ahr)


Hide Ads