Warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Klaten diresahkan kemunculan busa di aliran Sungai Pleret yang dibarengi dengan banyaknya temuan ikan mati. Petugas BBSWBS menduga fenomena tersebut dipicu oleh limbah sisa cucian drum bekas.
"Tingginya sampai lewat tembok loning (talut) sungai. Satu meter lebih dari air," ucap warga Dusun Suluhan, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Paidi (50) kepada detikJateng di lokasi, Kamis (30/6/2022) siang.
Menurut Paidi, kejadian sungai berbusa itu sudah sekitar sepekan. Padini menyebut, sepekan ini sudah empat kali muncul busa di sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah empat kali ini terjadi. Tapi paling parah tanggal 25 Juni kemarin banyak ikan yang mati, banyak yang cari ikan dapat beberapa ember," jelasnya.
Menurut Paidi, di sekitar desanya tidak ada pabrik. Paidi menyebut, di hulu Desa Beji ada warga usaha drum bekas namun lokasinya relatif jauh.
"Di Beji katanya ada yang usaha drum tapi jaraknya jauh. Ndak tahu ini dari mana," kata Paidi.
Warga Dusun Gandekan, Desa Tulas, Eko Santoso, mengatakan ikan yang mati cukup banyak. Warga bahkan sempat mengambil ikan hingga terkumpul beberapa ember.
"Dapat beberapa ember tapi saya minta tidak dimakan karena khawatir beracun. Kita khawatir kesehatan warga," ungkap Eko kepada detikJateng di lokasi.
Dimintai konfirmasi, Koordinator Petugas Sungai Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo (BBSWBS), Alung Prasaja Utama menyatakan timnya sudah diminta mengecek lokasi. Alung mengatakan, penelusuran sungai berada di kewenangan BBSWBS.
"Betul setelah kita cek itu alur Sungai Beji. Kewenangan BBSWBS dan hasilnya itu (busa) cuma dampaknya tapi unsur limbah dari Beji (Kecamatan Pedan)," jelas Alung ditemui di kantor BPBD Pemkab Klaten.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Ada warga jualan drum tapi dicuci di sekitar Sungai Beji. Akhirnya limbah sampai ke Sungai di Dusun Jetis, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo," sambung Alung.
Alung menambahkan tim balai sudah melakukan asesmen di lokasi pencuci drum. "Tadi sudah diperingatkan, oleh tim balai, PSDA dan SDA kabupaten bersama masyarakat untuk tidak membuang cucian ke sungai lagi," kata Alung.
Pantauan detikJateng di lokasi, busa sudah tidak terlihat banyak. Bekas ikan mati juga sudah tidak ada. Tampak di lokasi ada warga, Babinsa, petugas BBSWBS.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah resah karena air Sungai Pleret berbusa. Kondisi itu disebut warga sudah terjadi beberapa hari dan membuat ikan-ikan mati.
"Kalau baunya tidak ada. Cuma ikan banyak yang mati karena limbah itu," jelas warga Dusun Jetis, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Joko Supriyanto, Rabu (29/6).
Simak Video "Video: Mendes Yandri Susul Zulhas Tinjau Lokasi Peluncuran Kopdes Merah Putih"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)