Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat (PD), Andi Mallarangeng menyatakan partainya siap bekerja sama dengan partai mana pun. Namun pihaknya juga tak merasa rugi jika ada partai yang tak mau gabung karena tak sejalan dengan Partai Demokrat.
Hal tersebut diutarakannya saat mendampingi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berziarah di makam Sarwo Edhie Wibowo di Kelurahan Pangen Juru Tengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022) kemarin.
"Alhamdulillah untuk Partai Demokrat polling naik terus sekarang 11,6 persen tentunya kita optimis. Tentunya ini karena kepemimpinan Mas AHY (Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono) yang terus memimpin menuju 2024," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Platform kita jelas, adalah perubahan dan perbaikan. Karena itu bagi yang sepakat dengan platform itu silakan kita bisa bekerja sama, tapi kalau ada yang tidak mau bekerja sama karena tidak setuju dengan platform perubahan dan perbaikan tentu saja itu hak masing-masing partai. Tetapi kalau Demokrat sendiri siap untuk bekerja sama dengan banyak pihak," sambungnya.
Tak hanya bangga dengan merangkaknya elektabilitas Partai Demokrat, pihaknya juga menyinggung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bahkan menyinggung nama Taufiq Kiemas dan Ganjar Pranowo.
"Apalagi dulu termasuk dengan PDIP, Pak Taufiq Kiemas itu dulu bisa jadi ketua MPR karena didukung oleh Partai Demokrat, jelas itu. Pak Ganjar Gubernur Jawa Tengah ini, juga jadi gubernur didukung bekerja sama antara Demokrat dan PDIP," terangnya.
Sesumbar tak patheken
Lebih lanjut Andi menyatakan, meski siap bekerja sama dengan partai mana pun, namun pihaknya juga tak mau memaksa partai lain untuk bergabung. Bahkan, ia juga merasa tak rugi jika tidak ada yang sejalan dengan Demokrat.
"Jadi bagi kami bekerja sama dengan semua komponen negeri itu kami selalu siap, apalagi negeri ini negeri yang besar untuk hanya satu komponen bangsa saja yang membangunnya, kita harus bangun sama-sama. Tapi kalau ada yang tidak mau bekerja sama karena memang platform-nya beda ya sudah nggak masalah, nggak patheken," tegasnya.
Dengan naiknya elektabilitas, pihak Partai Demokrat berani mengusulkan calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2024. Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sosok pilihan utama yang akan diusung dalam kontestasi tersebut.
"Tentunya (AHY) tokoh dari Demokrat yang kita dorong untuk menjadi salah satu pimpinan nasional, tapi sekarang kita saling berkomunikasi dulu menyatukan pandangan," pungkasnya.
(aku/rih)