Ganjar Ungkap Jateng Butuh 2 Juta Vaksin PMK tapi Baru Dapat 75 Ribu

Ganjar Ungkap Jateng Butuh 2 Juta Vaksin PMK tapi Baru Dapat 75 Ribu

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 27 Jun 2022 16:35 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Magelang, Senin (27/6/2022).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Magelang, Senin (27/6/2022). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kebutuhan vaksin penyakit kuku dan mulut (PMK) di Jawa Tengah sekitar 2 juta dosis. Namun hingga saat ini, pihaknya baru mendapatkan 75 ribu dosis vaksin.

Ganjar menyampaikan, sebelumnya pihaknya mendapatkan 1.500 dosis vaksin PMK. Namun karena dirasa kurang, Ganjar kemudian mengontak Sekjen Kementan dan mendapatkan tambahan 75 ribu vaksin.

"Dari 75 ribu, kemudian yang kita mintakan minggu ini mesti disuntikkan semua. Harus selesai," kata Ganjar kepada wartawan usai membuka Borobudur Student Festival di SD Kanisius Wanurejo Borobudur, Senin (27/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua sapi. Semua binatang karena kita mau bereskan penyakitnya secara keseluruhan maka, saya minta penyuluhnya, kemudian saya minta peternaknya, saya minta masyarakatnya, kawan-kawan di desa untuk semua bisa mendata. Sekali lagi didata," imbuhnya.

Ganjar mengungkapkan, tambahan 75 ribu vaksin tersebut masih kurang banyak. Menurutnya, kebutuhan vaksin PMK di Jateng sekitar 2 juta dosis.

ADVERTISEMENT

"Kurang, masih kurang banyak. Kalau kita kurang lebih 2 jutaan itu vaksin ya, tapi yang sakit diobati dan trennya sebenarnya diobati sembuh kok hanya butuh edukasi yang lebih," tuturnya.

Sementara terkait pengawasan aktivitas perdagangan hewan terutama jelang Hari Raya Idul Adha ini, Ganjar mengungkapkan sulitnya mengendalikan keluar masuknya ternak antardaerah maupun antarkabupaten.

"Pengawasannya tidak mudah. Karena memang kita agak sulit mengendalikan antardaerah, antarkabupaten atau keluar masuknya ternak," kata dia.

Ganjar meminta, untuk membuat pos-pos guna bisa mengawal sapi-sapi, ternak-ternak yang bisa terkena PMK. Untuk itu, pihaknya minta minimal dilakukan pencatatan. Kemudian bagi pedagang sapi agar melaporkan jual belinya sapi.

"Saya minta membuat pos-pos untuk bisa mengawal mereka semuanya. Sapi-sapi, ternak-ternak yang bisa terkena PMK, minimal dicatat. Kita minta tolong betul para pedagang sapi tolong dong semua dilaporkan beli dimana, dijual dimana, karena itu akan sangat membantu kita. Sebab kalau kucing-kucingan nanti bahaya," pungkasnya.




(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads